Pandemi Covid-19 Bawa Berkah Bagi Gallery Bordir Semarang Kebanjiran Pesanan

Kamis, 13 Oktober 2022 12:18 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

bordir umkm.jpg
Pandemi Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi Pengelola Gallery Bordir Semarang Ahmad Ghofur yang kebanjiaran pemesanan dari konsumen. (Jatengaja.com/Dickri T.Badi)

Semarang, Jateng.aja.com - Pandemi Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi Gallery Bordir Semarang yang  kebanjiaran pemesanan dari konsumen.

Usuha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Gallery Bordir Semarang yang berlokasi di Jalan Medoho Raya, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini memanfaatkan penjualan melalui online.

Pengelola Gallery Bordir Semarang, Ahmad Ghofur menyatakan, usaha bordir berdiri setelah lebaran Idulfitri 2022. Bermula sang adik yang merasa bosan merantau di Jakarta karena pulang ke Semarang dua tahun sekali.

Kemudian sang adik memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri di Semarang dengan mendirikan usaha bordir. 

“Saya kemudian diajak adik untuk mendirikan mendirikan usaha bordir ini,” kata Ahmad Ghofur kepada Jatengaja.com Rabu (12/10).

Meski memulai usaha pada saat Pandemi Covid-19 belum mereda, menurut Ghofur malah membawa keberkahan dengan ramainya pemesan di tokonya.

Dengan strategi mengandalakan pemasaran melalui online sehingga menjangkau seluruh Indonesia. Dalam satu bulan mampu menerima pesanan sekitar 500 order. 

Selain itu bordir produk Gallery Bordir Semarang memiliki ciri khas sendiri berbeda dari toko lainnya serta melayani memesan secara satuan.

“Ciri khasnya kustom bordir sama bordir timbul. Jadi di sana bisa pesan satuan serta bisa bordir timbul itu jarang ada,” ujarnya. 

Mulai dari situ, bordir timbul banyak permintaan pelanggan. Pelanggan katanya terinspirasi dari instansi TNI Polri yang kebanyakan bordir timbul.   “Kami buat kustom bordir sejak tiga bulan lalu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ghofur mengungkapkan harga bordir yang ditawarkan di tokonya sangat terjangkau semua kalangan mulai dari kisaran Rp5.000 hingg Rp100.000.

“Harga Rp5 ribu ada minimal order yakni 25 packs. Satua juga bisa tapi bayar desainnya Rp15.000,” katanya.

Ghofur berharap, para pelaku UMKM bisa berkembang dalam pemasaran di International tak hanya di kalangan domestik saja. 

Agar bisa berkembang, pelaku UMKM harus merubah minset serta fokus untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk, bukan keuntungan.

“Selama ada kebutuhan pasti ada peluang. Percaya rezeki sudah ada yang ngatur. Semoga UMKM bisa naik tidak hanya domestik saja namun internasional,” ujarnya.(-)

Penulis : DIckri T. Badi