Morodemak Jadi Pilot Project Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 23:38 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

demak.jpg
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Pj Gubernur Jawa Tengan, Nana Sudjana meluncurkan pilot projeck itu di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Kabupaten Demak, Jumat (11/10/2024).

Demak, Jatengaja.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menjadikan perairan  Morodemak, Kabupaten Demak sebagai pilot project pengembangan kawasan berbasis pengelolaan hasil sedimentasi laut secara berkelanjutan. 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Penjabat Gubernur Jawa Tengan (Jateng), Nana Sudjana meluncurkan pilot projeck itu di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Kabupaten Demak, Jumat (11/10/2024). 

Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, pilot project di Morodemak memang masih berskala kecil, tapi  ada harapan besar untuk memperbaiki ekosistem yang ada menjadi lebih baik.

"Saya berharap dimulai yang kecil ini, dalam satu, dua atau tiga tahun yang akan datang, seratus hektare itu sudah tumbuh menjadi sebuah hutan mangrove yang bagus,” ujarnya.

Ia berharap, program rehabilitasi atau revitalisasi di kawasan Morodemak bisa bermanfaat untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat, memperbaiki ekosistem lingkungan sekitar.

“Sekaligus juga menjaga kelestarian lingkungan laut dengan mengatur pengelolaan hasil sedimentasi,” kata Menteri Kelaitan dan Perikanan.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas langkah  Menteri Kelautan dan Perikanan yang mengambil suatu kebijakan yang mendukung pengelolaan sedimentasi secara terpadu.

Menurut Nana keberhasilan pilot proyek ini akan memberikan solusi jangka panjang, bagi masalah sedimentasi dan abrasi di Morodemak. 

“Keberhasilan proyek ini butuh kolaborasi dengan banyak pihak. Baik dari pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi menyukseskan proyek ini,” ujarnya. 

Nana menambahkan proyek tersebut menjadi langkah besar dalam pengelolaan sumberdaya laut, karena  kawasan Morodemak merupakan salah satu wilayah pesisir yang punya potensi besar dalam hal perekonomian masyarakat, 

Namun, wilayah tersebut menghadapi tantangan lingkungan yang berat, diantaranya masalah sedimentasi, sehingga berdampak pada kegiatan perikanan, kesejahteraan nelayan, dan ekosistem pesisir. 

"Sedimentasi ini menghambat akses nelayan ke pelabuhan, memperpanjang waktu operasional, karena nelayan harus memutar mengelilingi daripada sedimentasi tersebut, serta menambah biaya bahan bakar bagi para nelayan tersebut," ucapnya.

Selain sedimentasi, lanjut Nana, pantai utara Jawa juga dihadapkan pada masalah abrasi. Tingginya abrasi menyebabkan penurunan tanah dan rob, sehingga banyak masyarakat yang kehilangan lahannya. 

“Semoga dengan adanya program rehabilitasi di Morodemak ini bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat yang sebagian besar sebagai nelayan dan petambak,” ujar Nana. (-)