Kedutaan Jepang Kunjungi Pengolahan Limbah Jadi Bahan Bakar Alternatif di SBI Pabrik Narogong

Senin, 28 Februari 2022 11:20 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

28 feb SIG.jpg
Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui (jaket hijau), mendengarkan penjelasan proses pengolahan sampah menjadi  bahan bakar alternatif di GreenZone, fasilitas pengolahan limbah industri dan sampah ramah lingkungan milik SBI di Narogong, Bogor, Jawa Barat. (Jatengaja.com/dok)

 Jakarta, Jatengaja.com – Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengunjungi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang merupakan unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), di Pabrik Narogong, Jawa Barat, Jumat (25/2). 

Mereka tertarik melihat langsung teknologi pengelolaan limbah dan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku yang dilakukan SIG. Hadir Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui, beserta tim Kedubes Jepang di Indonesia dan JICA. 

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, sampah perkotaan dan limbah industri masih menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi di Indonesia untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang berhubungan dengan lingkungan dan sosial. 

SIG terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Salah satunya adalah ekonomi sirkular melalui teknologi pemanfaatan limbah industri  dan sampah perkotaan untuk diubah menjadi energi alternatif terbarukan. 

"Teknologi ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan limbah industri, sekaligus membantu memecahkan permasalahan sampah domestik yang dihadapi oleh pemerintah daerah,”kata Donny Arsal.

SBI menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Sinergi SIG, SBI, dan TCC semakin mendorong kontribusi perusahaan terhadap pencapaian SDGs, melalui pengembangan produk dan solusi yang ramah lingkungan. Termasuk optimalisasi penggunaan bahan bakar alternatif dari pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan. 

Dijelaskan, unit bisnis pengelolaan limbah SBI, Nathabumi, telah menjadi mitra bagi pemerintah serta perusahaan di berbagai bidang industri dalam memberikan solusi dan inovasi pengelolaan limbah dan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Salah satunya dengan menginisiasi fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu, SBI juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar alternatif berupa RDF melalui metode landfill mining. 

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo enambahkan, pihaknya komitmewujudkan pembangunan keberlanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. 

“Kami menjadi inisiator dan operator resmi fasilitas RDF di Cilacap, Jawa Tengah, serta pengelolaan limbah dengan metode co-processing di pabrik semen kami dengan didukung fasilitas pre-processing GreenZone, Narogong. Dengan demikian, hasil dari seluruh pengolahannya bisa dimanfaatkan kembali tanpa menimbulkan pencemaran dan residu apa pun,” tuturnya. 

Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui mengatakan, Jepang dan Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral termasuk kerja sama bidang ekonomi yang tidak hanya dilakukan antara pemerintah, tetapi juga antara pelaku usaha. 

“Pemerintah Jepang mendukung upaya-upaya kerja sama ini termasuk kerja sama yang dilakukan oleh SIG, SBI, dan TCC. Saya sangat menghargai kerja sama yang telah dibangun ini dan ingin melihat lebih banyak proyek yang dilakukan dan bagaimana teknologi Jepang berkontribusi pada ekonomi sirkular di Indonesia,” kata Masato Usui. (-)