Semarak Isra Miraj Masjid Affa Ulya Estetika, KH Yahya: Belajar Terus Bersabar

Sulistya - Senin, 28 Februari 2022 05:57 WIB
null (Jatengaja.com/Sulistya)

Semarang, Jatengaja.com – Takmir Masjid Affa Ulya Estetika, Kompleks Perumahan Graha Estetika, Kota Semarang, Jawa Tengah, menggelar peringatan Isra Miraj 1443 H, Minggu (27/2/2022) malam. Ratusan jamaah hadir dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mengikuti pengajian yang disampaikan KH Yahya Al Mutamakkin.

Dalam kajiannya, Ustadz Yahya meminta semua jamaah untuk terus bersabar bila menghadapi cobaan. Dia mencontohkan betapa sabarnya Rasulullah Muhammad Saw. Dikatakan, Rasulullah Saw melintas di Kawasan Toif bersama sahabatnya berdua, Rasululah dilempari batu oleh para wanita hingga kakinya berdarah.

“Menghadapi kenyataan itu, Rasulullah tetap bersabar, Beliau tidak marah apalagi membalasnya. Bahkan Beliau malah mendoakan kepada kaum Toif agar suatu saat nanti mereka memeluk Islam. Bila tidak sekarang, semoga nanti anaknya, bila tidak anaknya semoga nanti para cucunya,” tuturnya.

Padahal kala itu, para malaikat yang diperintah Allah Swt sudah memberikan sinyal siap membalikkan gunung untuk kaum Toif agar mereka binasa. Namun Rasulullah Saw menolaknya dan justru mendoakan yang terbaik bagi kaum Toif.

Apa yang didoakan Rasulullah ternyata menjadi kenyataan. Menurut Ustadz Yahya, beberapa waktu setelah Beliau sampai di Madinah, warga Toif berduyun-duyun mendatangi Rasulullah dan menyatakan ingin masuk Islam, karena melihat kesabaran luar biasa dari Rasulullah Saw.

Terkait Isra Miraj, KH Yahya menuturkan, sebagai manusia kita harus meyakini kekuasaan Allah di atas kemampuan kita.

“Mukjizat itu tak bisa dinalar, itulah kebesaran Allah. Kita harus menempatkan akal di bawah agama, meski memang agama butuh akal. Kita harus yakin bahwa mukjizat Allah kepada Rasulullah itu benar. Mukjizat salah satu syaratnya adalah tidak rasional. Sekarang banyak yang menganggap semua harus masuk akal, mengedepankan akal di atas agama,” tuturnya.

Yakin kepada Allah

Menghadapi kehidupan saat ini, KH Yahya berpesan agar selalu menguatkan doa dan yakinlah kepada Allah. Allah punya banyak cara untuk menolong umatnya. Manusia diminta khusnudzon yang kuat kepada Allah, caranya dengan berdoa.

“Teruslah berdoa kepada Allah. Jangan menganggap ada batasan dengan Allah, karena Allah Maha Kuasa, Allah tak butuh tempat, yang butuh tempat itu makluk. Karena itu mintalah kepada Allah dengan doa. Sekali lagi, Allah yang memiliki waktu, Allah yang mengatur waktu,” tuturnya.

KH Yahya berpesan, ada tiga hal yang harus dilakukan manusia. Pertama, harus meningkatkan kedisiplinan pada shalat lima waktu. Ini karena shalat lima waktu adalah oleh-oleh terbesar yang didapat Rasulullah Saw dari Isra Miraj.

“Ayo kita jaga shalat kita, kalo bisa menjaga shalat maka tak ada putus hubungan dengan Allah Swt. Shalat adalah tanda keimanan kita kepada Allah Swt,” ujarnya.

Hal kedua yang mesti dilakukan adalah menguatkan bakti kepada orangtua. Jangan membuat kecewa kedua orangtua kita, Jangan sampai anak berkata ah kepada orangtua, apalagi perkataan kasar yang lain.

“Dalam Islam, berkata ‘ah’ saja kepada orangtua itu dosa. Ah ibu ah bapak, jangan sampai. Ah aja tidak boleh, apalagi kalau sampai membentak orangtua, itu menyakiti hati. Sampaikan kepada mereka (orangtua) ucapan yang mulia. Begitu indah didikan Alquran kepada kita semua. Barang siapa melayani seorang ibu seperti ratu, maka dia akan memiliki rezeki seperti raja,” tuturnya.

Adapun hal ketiga adalah berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal. Apabila orangtua sudah meninggal dunia, maka jangan sampai putus hubungan.

“Bagaimana cara kita berbakti kepada orangtua yang sudah wafat? Caranya mendoakan orangtua, lakukan sedekah dan atas namakan orangtuamu. Selain itu, sepatkanlah menjenguk makam orangtuamu minimal sebulan sekali. Teruslah mendoakan orangtuamu,” katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS