Fasilitasi Rumah bagi Warga Miskin, Jagani Omah Bareng Arum Jateng Jadi Rujukan Nasional

Rabu, 24 November 2021 10:16 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

Jakarta, Jatengaja.com – Inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bernama Jagani Omah Bareng Arum yang merupakan upaya memfasilitasi kepemilikan rumah untuk warga miskin mendapat perhatian Nasional.

Inovasi bernama Jagani Omah Bareng Arum atau Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan (Simperum) itu, dipamerkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat presentasi Kepala Daerah Terinovatif Kategori Provinsi dan Kabupaten.

Acara tersebut merupakan kegiatan penghargaan tahunan yang digelar Kementerian Dalam Negeri dengan tajuk Innovative Government Award (IGA) 2021. Jagani Omah Bareng Arum dipresentasikan karena pada 2020 lalu menjadi satu dari top 10 inovasi pelayanan publik Jateng.

Jateng gayeng ndandani omah bareng ini Jateng yang asyik yang membahagiakan ayo bersama-sama memperbaiki rumah yang tidak layak huni,” kata Ganjar yang mengikuti secara virtual.

Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan (Simperum) yang juga digunakan untuk akselerasi penanggulangan kemiskinan.

Aplikasi Simperum juga terintegrasi dengan SIDesa atau Sistem Informasi Desa Jawa Tengah. Integrasi ini akan mempercepat koordinasi lintas sektoral untuk mencapai target penanganan kemiskinan.

Memudahkan

Inovasi ini juga diimplementasikan telah diproyeksikan ke total sasaran sebanyak 125 Desa tersebar di 5 Daerah yakni Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, dan Kebumen.

“Ketika nanti sampai akhir tahun ini (target) kemiskinan ekstrem mesti nol, kita sudah punya roadmapnya,” kata gubernur.

Simperum membantu dan memudahkan verifikasi dari sasaran PKE tersebut. Selain itu juga untuk memenuhi layanan dasar maysarakat miskin.

Ganjar mengatakan, inovasi ini bisa memberikan akurasi data RTLH sampai angka 80 persen dan nihil duplikasi data sehingga lebih presisi dan akurat.

“Efisiensi waktu dari 7 hari menjadi 75 menit, efisiensi biaya karena paperless dan juga efisiensi SDM yang semula tiga orang kini bisa satu orang,” ujarnya.

Inovasi aplikasi ini sudah ditiru beberapa provinsi dan daerah. Antara lain Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Blora dan Brebes. Ganjar menegaskan pihaknya terus melakukan improvement agar aplikasi ini bisa lebih baik dari sekarang.

“Tapi niatan dari inovasi ini adalah bagaimana inovasi menyelesaikan persoalan yang ada di setiap sektor dan subsektor di jawa tengah,” tuturnya.

Enam kabupaten Kota

Dalam program Jateng Gayeng  Mbangun Omah Bareng ini juga memfasilitasi pembangunan rumah warga miskin. Yakni lewat program Tuku Lemah Oleh Omah.

Pemprov Jateng memfasilitasi pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jawa Tengah. Pemprov juga memfasilitasi pembentukan  Kelompok Masyarakat (Pokmas) untuk penyiapan  pembangunan rumah. Selain itu juga memfasilitasi pembangunan rumah melalui bantuan sosial  stimulan rumah sederhana sehat.

Tujuan program mengurangi angka backlog rumah di  Provinsi Jawa Tengah dengan sasaran masyarakat Miskin  non  bankable yang tidak memiliki rumah.

Dijelaskan, program itu diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial stimulan pembangunan rumah  bagi keluarga miskin yang belum memiliki rumah dengan tipe-36 sebagai syarat  luasan rumah layak huni. Besaran bantuan senilai Rp. 35.000.000,- berupa struktur ruspin dan arsitektural.

Pelaksanaan pembangunan rumah baru melalui program ini untuk tahun 2021 ini dilakukan di 6 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Cilacap, Brebes, Kendal, Purbalingga, Jepara dan Kota Magelang. (-)