7 Dosen Undip Masuk Daftar 2 Persen Teratas Ilmuwan Dunia 2024 versi Stanford, Ini Profilnya

Minggu, 29 September 2024 13:07 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

undip.jpg
7 Dosen Undip Masuk Daftar 2 Persen Teratas Ilmuwan Dunia 2024 versi Stanford, Ini Profilnya. (Jatengaja.com/dok. Humas Undip)

Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak tujuh dosen Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berhasil masuk dalam daftar 2 persen  ilmuwan teratas di Seluruh Dunia tahun 2024 versi Universitas Stanford. 

Daftar para ilmuwan ini diambil dari database penulis di seluruh bidang ilmu pengetahuan di seluruh dunia yang disusun oleh Elsevier, berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.

Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi Undip, tetapi juga secara umum menunjukkan bahwa kualitas riset yang dilakukan para dosen di Indonesia memiliki daya saing global.

Berikut nama tujuh dosen Undip yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut:

1. Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Peringkat: 57.173) dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian

Dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. 

2. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc, IPU (Peringkat: 58.005) dari Fakultas Fakultas Teknik, Expertise: Bioproses, Energi

Sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan, Hadiyanto telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan. 

3. Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Peringkat: 142.79) dari Fakultas Fakultas Teknik, expertise: Membran, Polimer.

Meraih gelar sarjana di Undip pada tahun 1997, Magister di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2001, meraih gelar doktor dari University of Duisburg Essen pada tahun 2007.

4. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU (Peringkat: 144.634), Fakultas Fakultas Teknik, expertise: Tribology, Engineering Design. 

Menyelesaikan pendidikan sarjana sampai pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada Tahun 1999 untuk Sarjana Teknik (ST) dan pada Tahun 2001 untuk Magister Teknik (MT). Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor (Dr) pada Tahun 2006 dari Twente University, Netherland.

5. Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D (Peringkat: 162.212) dari Fakultas Fakultas Teknik, Expertise: Membran, Pemisahan Gas

Merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang Teknologi Membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. 

6. Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Peringkat: 174.045) dari Fakultas Fakultas Teknik, Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian

Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Prof Andri juga meneliti tentang perkebunan/ pengolahan limbah industri & perkotaan/pemodelan sistem teknik Kimia. 

7. Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T. (Peringkat: 242.283) dari Fakultas Fakultas Teknik, Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis

Menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Mesin Undip, Gelar Magister Teknik (MT) diperoleh dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Tahun 2000. Melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr. Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan pada Tahun 2007. 

Dengan masuknya tujuh ilmuwan ini dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia, Undip semakin menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan internasional.

Universitas Stanford setiap tahun bekerjasama dengan Elsevier, menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia. 

Peringkat ini didasarkan pada ‘indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu. 

Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global.

Stanford, salah satu universitas riset terkemuka di dunia, memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan kontribusi dalam berbagai disiplin ilmu. 

Melalui kolaborasi ini, Stanford berperan dalam melakukan analisis mendalam terhadap dampak sitasi ilmuwan dan membantu memastikan bahwa metode penilaiannya objektif dan adil, mencakup semua disiplin ilmu pengetahuan.

Elsevier adalah salah satu penerbit terbesar di dunia yang mengelola berbagai jurnal ilmiah terkemuka. Organisasi ini juga mengelola basis data Scopus, yang menyediakan data penting untuk mengukur dampak penelitian ilmuwan di seluruh dunia.

Dengan menggabungkan kekuatan kedua entitas ini, peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global. (-)