Tertunda 2 Tahun, Akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang Mulai Dibangun
Magelang, Jatengaja.com – Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Magelang akhirnya dimulai, Selasa (31/1/2023).
Masjid Agung yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Magelang dan Kementrian Agama (Kemenag) setempat.
“Pembangunan Ini sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi, sekarang Alhamdulillah kita datang untuk bisa ground breaking karena pada tahun ketiga ini akhirnya bisa dilanjutkan lagi," tutur Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat ground breaking.
- Sitaan 9,7 Juta Batang Rokok Ilegal di Jateng Senilai Rp11,1 Miliar Dumusnahkan
- Kompak Gagas Gerakan Nasional, 27 Komunitas Pedagang dan Rakyat Kecil Ingin Tekan Prevalensi Perokok Anak
- Marak Isu Penculikan Anak, Ganjar Perintahkan Dinas Sebar Nomor Kontak ke Masyarakat
Gubernur berharap agar pengerjaannya dilaksanakan secara maksimal dan memerhatikan kualitas.
"Saya titip agar semuanya bisa on time, bagus, terus kualitasnya dijaga. Kami berikan yang terbaik untuk bangun rumah ibadah dan kerukunan akan muncul di sini, orang akan guyub rukun di sini," katanya.
Dalam pelaksanaannya, gubernur memastikan akan melibatkan kaum difabel terkait dengan fasilitas yang dibutuhkan agar ramah bagi penyandang disabilitas.
"Maaf, bagi kawan-kawan yang hidup di bawah kemiskinan juga kami libatkan," ujarnya.
Gubernur secara tegas mengingatkan agar jangan sampai ada tindakan koruptif dalam proses pembangunan MAJT di Magelang.
"Tidak hanya rumah ibadah ya, tapi semuanya. Jangan dikorupsi dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta lapor saya," katanya.
Kolaborasi
Kepala Dinas DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan bahwa pembangunan MAJT diinisiasi 2019, namun sempat terkendala pandemi Covid-19. Dibangun di Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid Magelang.
"Sudah diinsiasi 2019, memakan lahan lima hektare. Ini kolaborasi Pemprov sediakan 3,2 hektare, Pemkab 1,6 hektare, dan Kemenag 0,13 hektare," katanya.
Hanung menambahkan, hasil lelang konstruksi senilai Rp118 miliar. Sedangkan pembangunan MAJT, ditargetkan akan selesai pada November 2023.
- Perusahaan di Pemalang Buka 800 Lowongan Kerja Bagi Warga Miskin Esktrem
- BI Sebut Uang Beredar per Desember 2022 di Indonesia Capai Rp8,52 Kuadriliun
- 2022, Pemprov Jateng Terbitkan 28.511 Izin
"Luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jamaah 5.000 orang. Terdiri dua lantai, yang bawah Islamic center dan plaza, lantai dua untuk sembahyang," katanya.
Proyek MAJT juga didukung CSR yang akan membantu perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) sebanyak 20 unit.
"Kami juga ada dukungan CSR yang akan membangun 20 unit RTLH. Ini satu kepedulian teman-teman dari penyedia jasa. Termasuk jambanisasi dan gorong-gorong di desa," katanya. (-)