BI Sebut Uang Beredar per Desember 2022 di Indonesia Capai Rp8,52 Kuadriliun

SetyoNt - Selasa, 24 Januari 2023 22:57 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (Pixabay)

Jakarta, Jatengaja.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan uang beredar dalam arti luas (M2) per Desember 2022 di Indonesia tercatat mencapai Rp8,52 kuadriliun. Mengalamai kenaikkan sebesar 8,3% dibandingkan atas 2021.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, BI Erwin Haryono pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang meningkat 9,5% secara tahunan, dan begitu juga dengan uang kuasi yang meningkat 6,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, pertumbuhan uang beredar dalam arti luas pun turut didukung oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit yang menunjukkan positif.

“Angka aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh positif sebesar 4,9% year-on-year (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya sebesar 1% yoy,” kata Erwin dikutip dari keterangan resmi BI, Selasa, 24 Januari 2023 dilansir dri trensasia.com jaringan Jatengaja.com.

Sedangkan penyaluran kredit pada Desember 2022 tercatat mengalami pertumbuhan 11% secara tahunan, meningkat tipis dari sebelumnya yang mencatat peningkatan 10,9% yoy.

Pada periode Desember 2022, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp6,38 kuadriliun, yang mana peningkatan angka terjadi pada golongan debitur korporasi sebesar 14,5% yoy dan perorangan sebesar 8,7% yoy.

Peningkatan penyaluran kredit pada periode akhir tahun 2022 terutamanya barasal dari kredit modal kerja (KMK) dan konsumsi.

KMK tumbuh 11,7% yoy pada periode Desember 2022 sementara kredit konsumsi tumbuh 9,4% yoy. Kredit konsumsi terutama disebabkan oleh kredit kendaraan bermotor (KKB) dan multiguna.

Kemudian, kredit investasi pada periode Desember 2022 mengalami pertumbuhan 11,5% yoy yang utamanya didorong oleh sektor konstruksi, keuangan, real estate, dan jasa perusahaan.

Kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun mengalami pertumbuhan 10,2% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat peningkatan 18,2% yoy. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 24 Jan 2023

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS