Telin dan BW Digital Percepat Konektivitas di Indonesia dan Australia
Washington DC, Jatengaja.com - PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia dan BW Digital mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.
Penandatanganan MoU dilakukan di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024 merupakan kelanjutan dari kemitraan antara BW Digital dan Citramas Group pada awal Maret lalu.
- Pertamina Patra Niaga RJBT Jamin Pasokan Avtur Penerbangan Haji di Bandara Adi Soemarmo
- Kirab Budaya 102 Mobil Hias Akan Meriahkan HUT ke-44 Dekranas dan HKG ke-52 PKK di Kota Solo
- Pelajar Jateng Raih Juara Umum Kejuaraan Bridge Nasional Piala Rektor UGM Yogyakarta 2024
Kemitraan kedua perusahaan bertujuan untuk membangun ekosistem digital kelas dunia di Nongsa Digital Park di Batam, Indonesia, yang berpusat pada data center 80 MW yang melayani bisnis, pemerintah, dan komunitas di seluruh negara.
Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba menuturkan, Hawaiki Nui 1 merupakan tahap pertama dari program pengembangan SKKL BW Digital. Dengan kapasitas desain lebih dari 240 Tbps, kabel ini akan menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura, termasuk cabang opsional ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Membentang sekitar 10.000 km, Hawaiki Nui 1 akan menjadi rute baru yang lebih efisien di timur laut Australia melalui Selat Torres. Hawaiki Nui 1 akan menyediakan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih andal antara Australia-Asia dan Asia Tenggara. Sistem ini juga akan menyediakan tautan kabel langsung yang pertama antara Sydney dan Darwin, serta dari Darwin ke Singapura, dengan cabang ke Jakarta dan Batam.
Melalui kesepakatan ini, Telin dan BW Digital akan bekerja sama untuk mengembangkan, mengadakan, dan membangun Hawaiki Nui 1, yang diperkirakan akan siap beroperasi (Ready For Services) pada tahun 2027. Telin juga akan bertindak sebagai pihak pendaratan Indonesia untuk kabel tersebut.
Pusat Pertumbuhan
Menurutnya, dalam lanskap digital saat ini, kawasan Asia Pasifik muncul sebagai pusat pertumbuhan lalu lintas telekomunikasi data center. Dalam lima tahun ke depan, terdapat pertumbuhan yang sehat dalam Kapasitas data center di Singapura, Australia, Malaysia, dan Indonesia.
“Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negara-negara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,” kata Budi Satria.
- Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Menag Imbau Jemaah Haji Minta Jaga Kesehatan
- Timnas U 23 Indonesia Wajib Menang lawan Guinea Agar Lolos Olimpiade Paris
- Mengkonsumi 5 Minuman Ini Dipercaya Membuat Tak Mudah Lupa
Hawaiki Nui 1 akan mendukung pengembangan ekosistem digital di Nongsa Digital Park yang terletak di Batam, Indonesia. Bersama dengan kabel Hawaiki yang sudah ada dan menghubungkan Sydney, Auckland, dan Pantai Barat AS sejak 2018, Hawaiki Nui 1 menawarkan konektivitas terbaik kepada pelanggan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik.
“BW Digital menyambut baik dapat membentuk aliansi strategis dengan Telin untuk membangun kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 dan melayani kebutuhan kapasitas yang terus meningkat antara Australia, Indonesia, dan Singapura,” tutur Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier. (-)