Sosok Mardigu Wowiek Alias 'Bossman Sontoloyo' Pengamat Teroris yang Miliki 32 Perusahaan
Jakarta, Jatengaja. com- Sosok Mardigu Wowiek, yang kerap memperkenalkan dirinya dengan julukan ‘Bossman Sontoloyo’ sempat menduduki daftar teratas di pencarian Google setelah dirinya hadir dalam podcast Deddy Corbuzier pada tahun 2020.
Pada saat itu, Mardigu dan Deddy Corbuzier membahas soal intrik-intrik geopolitik dan geoekonomi yang bersangkutan dengan pandemi COVID-19.
Ternyata Mardigu adalah pengusaha terkenal yang memiliki 32 perusahaan. Di samping itu juga dikenal sebagai penulis, YouTuber, influencer, serta pengamat politik dan terorisme.
- Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Turun Keliling Untuk Pastikan Tak Ada Perayaan Imlek 2022
- Semarang Bridge Fountain Aktif Setiap Hari
- Penuhi Kebutuhan Ekspor Semen, Dermaga di Tuban Dikembangkan
Dikutip dari berbagai sumber, Mardigu Wowiek adalah pria kelahiran Madiun tahun 1960. Ia mendapatkan julukan “Sontoloyo” sejak masih anak-anak karena pemikirannya yang cenderung menyimpang dari masyarakat umum. Sementara itu, nama “Bossman” diperoleh dari anak buahnya.
Meskipun dirinya lebih dikenal sebagai pengusaha dengan bisnis yang melanglangbuana, pada faktanya Mardigu mengambil studi jurusan Criminal Mind and Forensic Investigators di San Fransisco State University.
Dari pengalaman studinya itulah, Mardigu memperoleh dasar-dasar soal terorisme sehingga dirinya pun dikenal sebagai pengamat yang kerap kali membahas soal serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan untuk membangkitkan teror pada masyarakat.
Terkenal sebagai pengusaha di bidang minyak dan gas yang sudah ditekuninya selama 25 tahun, Mardigu memiliki 32 perusahaan di berbagai skala. Perusahaan yang dimiliki Mardigu di antaranya PT. Titis Sampurna, PT Empora Gaharu, Narapati Meet and Mental Clinic, PT Santara Daya Inspiratama, dan masih banyak lagi. Jika diakumulasikan, Mardigu memiliki aset triliunan dari perusahaan yang dimilikinya.
Perusahaan milik Mardigu yang cukup populer di berbagai kalangan adalah PT Santara Daya Inspiratama yang bergerak di bidang penyelenggaraan urun dana investasi (equity crowdfunding) bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Nama Santara dikenal luas karena topik yang diangkat dalam konten-konten YouTube-nya tidak hanya bergulir di seputar promosi ataupun bisnis, tapi juga kerap kali menjadi media kritik bernada pedas untuk pemerintah.
Mardigu menulis beberapa buku yang membahas seputar bisnis, geopolitik dan geoekonomi, serta psikologi. Buku Mardigu yang paling populer di antaranya Tajir Melintir, Kebelet Kaya, Pengusaha Nggak Ada Matinya, Sadar Kaya, dan Berani Kaya.
Pada tahun 2018, Mardigu menciptakan Cyronium, mata uang kripto yang digunakan untuk memfasilitasi perkembangan bisnis UMKM. Mardigu menjelaskan melalui kanal YouTube Bossman Academy bahwa Cyronium agak berbeda dengan mata uang kripto pada umumnya.
Cyronium diklaim lebih aman karena kripto ini merupakan kombinasi dari teknologi blockchain dan aset logam mulia atau emas. Emas menjadi underlying-asset dari Cyronium sehingga fluktuasi harganya setidaknya masih bisa diprediksi melalui nilai emas.
Pada tahun 2014 sampai 2019, Mardigu yang dikenal juga sebagai pendiri yayasan Rumah Yatim Indonesia sempat menjadi staf ahli di Kementerian Pertahanan. Ia pun aktif sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Pada tahun 2010, Mardigu mengaku dirinya sudah mewawancarai langsung sekitar 400 anggota teroris.
Kanal YouTube yang dikelola Mardigu Wowiek pun menjadi salah satu platform yang mendulang popularitasnya dengan subscriber sebanyak 1,53 juta pada Januari 2022. Konten yang paling banyak ditonton dengan 3,2 juta kali penayangan adalah videonya yang berjudul “TERUNGKAP !!! CHINA & WHO MEMANIPULASI DATA COVID 19 UNTUK MENGECOH SELURUH DUNIA”. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 31 Jan 2022