SMKN Jateng Langkah Jangka Panjang Penanggulangan Kemiskinan

Sulistya - Senin, 25 Juli 2022 15:13 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengunjungi SMKN Jateng di Purbalingga, Senin (25/7/2022). (dok/Humas Pemprov Jateng)

Purbalingga, Jatengaja.com – Keberadaan SMKN Jateng menjadi salah satu langkah jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. Sebab, SMKN Jateng dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mendapatkan pendidikan bagus dan berkualitas.

Setiap siswa juga tidak ditarik biaya, bahkan semua kebutuhan hidup selama belajar di SMKN Jateng sudah ditanggung.

"Dalam konteks penanggulangan kemiskinan, investasi SDM ini tidak murah, tidak mudah, tetapi mempunyai nilai tinggi karena mereka sangat kompetitif," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengunjungi SMKN Jateng di Purbalingga, Senin (25/7/2022).

Gubernur menegaskan, bagaimana pentingnya investasi sumberdaya manusia (SDM) dalam konteks penanggulangan kemiskinan.

"Saya selalu tanya kepada anak-anak, kamu tinggal di mana, orangtuamu kerja apa. Tadi penjual cilok. Pedagang, terus sopir, ada juga yang maaf sudah yatim dan yatim piatu. Sebenarnya saya ingin memberikan lebih banyak akses kepada anak-anak agar bisa mendapatkan sekolah yang baik dan tidak berbayar. Syaratnya harus dari keluarga yang tidak mampu. Jadi mohon maaf yang lain pernah titip, saya katakan tidak, silakan ambil sekolah lain. Khusus SMK Jateng ini kita harapkan bisa memberikan akses itu," katanya.

Setelah memberikan akses, maka yang menjadi fokus berikutnya adalah meningkatkan kualitas dan kedisiplinan siswa. Untuk itu, di setiap SMKN Jateng selalu ditekankan beberapa hal yaitu skill, knowledge, dan attitude sehingga dapat membentuk karakter anak. Harapannya ketika lulus nanti setiap anak memiliki karakter dan disiplin yang kuat sehingga mampu berkompetisi.

Bangun Kedisiplinan

Ditambahkan, untuk mencapai tujuan itu pasti akan ada tantangan, masukan, dan kritikan. Semua itu menjadi dasar SMKN Jateng untuk terus memperbaiki diri.

Misalnya dari segi kedisiplinan, Ganjar pernah mendapatkan kritikan dari perusahaan bahwa tenaga kerja lokal banyak yang kurang disiplin. Atas dasar itu, Ganjar memberikan pesan khusus kepada setiap sekolah agar membangun kedisiplinan sejak dini.

SMKN Jateng di Purbalingga saat ini memiliki 283 siswa. Terdiri atas 96 siswa kelas X, 95 siswa kelas XI, dan 92 siswa kelas XII. Ratusan siswa tersebut terbagi dalam dua jurusan yaitu Teknik Pengelasan dan Teknik Pemesinan.

Sekolah itu juga sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan yaitu PT Komatsu dalam hal kebutuhan tenaga kerja. Kerja sama itu juga sekaligus menjalankan instruksi Ganjar terkait teaching industry karena kurikulum di sekolah sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Ersa, siswi kelas XII Teknik Pengelasan, mengatakan bersyukur bisa sekolah di SMKN Jateng karena tidak dipungut biaya sehingga meringankan beban orangtua. Setelah lulus, ia mengaku ingin bekerja sambil kuliah. Ia juga ingin memberikan pendapatan dari bekerja untuk membantu keluarganya.

"Sangat bersyukur bisa sekolah di sini tanpa biaya, meringankan beban keluarga. Semoga sekolah ini lebih baik lagi dan bermanfaat bagi anak-anak yang ingin melanjutkan tetapi terhalang biaya. Bisa menjadi rantai bagi anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah," ujar siswa yang ayahnya bekerja sebagai pedagang cilok di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga itu. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS