Prof Andreas Lako Meninggal Dunia, Semarang Kehilangan Pengamat Ekonomi Kritis
Semarang, Jatengaja.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata Semarang Prof Dr Andreas Lako, M.Si meninggal dunia, Rabu 23 Februari 2022.
Meninggalnya Prof Andreas Lako membuat Semarang Jawa Tengah (Jateng) kehilangan sosok pengamat ekonomi yang kritis disertai dengan detail data pendukung argumentasinya.
Profesor kelahiran Bajawa, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) 30 November 1966 ini meninggal diduga karena sakit jantung di rumahnya di Jalan Talang Sari II/7 Sampangan, Semarang.
“Prof. Andreas Lako meninggal sakit jantung jam 8.30 WIB, Rabu (23/2),” kata dosen Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno.
- Ingat, Underpass Makamhaji Ditutup Total ya..
- Di Tengah Pandemi Covid-19, SBI Catat Laba Bersih Rp721 Miliar
- Pertamina Patra Niaga RJBT Beri Pelatihan Perbaikan Mesin Perahu Kepada 15 Nelayan
Jenazah Prof Andreas Lako rencananya akan dikebumikan dipemakaman Mount Carmel, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis 24 Februari 2022.
Almarhum dikenal sebagai pribadi yang ramah dan rendah hati. Di kalangan wartawan, sosoknya dikenal sebagai narasumber tidak asal bicara, tapi disertai dengan data-data statistik pendukung analisisnya terhadap sebuah kasus.
Selain sebagai dosen, Prof Andreas Lako juga dikenal sebagai penulis masalah ekonomi yang cukup aktif, baik untuk jurnal ilmiah maupun media massa cetak.
Riwayat Pendidikan
Prof Andreas Lako lahir di Bajawa, NTT, 30 November 1966. Pendidikan SD-SMA ditempuh di Flores NTT, selanjutnya S1 Akuntansi Universitas Atmajaya Yogyakarta 1993.
Lulus S1 menjadi dosen FE Unika Soegijapranata Semarang. Kemudian ditugaskan belajar ke Universitas Gajah Mada (UGM) dan lulus S2 pada 2001 dan S3 lulus pada 2007.
Terakhir jabatan Prof Andreas Lako adalah Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Unika Soegijapranata. Selamat jalan Prof. Andreas Lako. (-)