Semarang, Jatengaja.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) melalui Integrated Terminal Semarang menadakan kegiatan Pelatihan Perbaikan Mesin Perahu kepada 15 nelayan.

Kegiatan bekerjasama dengan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan, dilaksanakan di Workshop Gedung BPPI Semarang, Senin-Jumat14-18 Februari 2022.

Kegiatan diawali dengan pelaksanaan pre-test dan pemberian materi permesinan bagi peserta pada Senin (14/02), pembongkaran mesin perahu dan penggantian spare-part mesin pada Selasa (15/02).

• Kota Semarang Larang Peredaran Daging Anjing untuk Konsumsi
• Ganjar Pranowo : Beli Minyak Goreng Secukupnya ya..
• Operasi Pasar Minyak Goreng Terus Dilakukan

Kemudian pemasangan mesin perahu dan pengujian kinerja mesin perahu pada Rabu (16/02). Hari Kamis (17/02), para peserta diberikan pelatihan penggunaan mesin las, mesin bubut, dan mesin gerinda, serta pelaksanaan post-test dan penutupan kegiatan pada Jumat (18/02).

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga RJBT, Brasto Galih Nugroho, menyatakan kegiatan pelatihan nelayang sebagai upaya untuk mewujudkan komitmen kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat di pesisir utara Semarang.

“Pelatihan ini merupakan rangkaian program Pertamina Sahabat Nelayan yang tujuannya untuk meningkatkan keterampilan nelayan agar bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para nelayan dengan membuka bengkel perahu,” katanya.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan awal dari rangkaian Program Pertamina Sahabat Nelayan. Sedangkan ke-15 nelayan yang mendapat pelatihan merupakan perwakilan dari Forum Nelayan Wilayah Timur.

Pertamina, sambung Brasto, dalam waktu dekat akan menyediakan bengkel yang dikelola oleh forum tersebut dengan pendampingan atau supervisi dari BBPI agar siap untuk melayani jasa perbaikan perahu nelayan dengan standar dan berkualitas.

“Harapannya setelah pelatihan para peserta dapat mengimplementasikan ilmunya di Bengkel Pertamina Sahabat Nelayan yang akan didirikan oleh Pertamina di wilayah Tanjung Mas Semarang,” harapnya.

Brasto menambahkan, program Pertamina Sahabat Nelayan tidak hanya sebatas pada kegiatan peningkatan SDM semata, namun juga adanya wadah bagi para nelayan untuk meningkatkan pendapatan berupa bengkel perbaikan mesin perahu di wilayah Tanjung Mas.

“Program Pertamina Sahabat Nelayan ini merupakan wujud mendukung pemerintah dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals poin 4, yaitu pendidikan berkualitas serta poin 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Dalam pelatihan terdapat tiga mesin perahu yang digunakan perbaikan mesin yang mana mesin tersebut merupakan milik para nelayan yang telah mengalami beberapa kerusakan seperti adanya karat pada bagian dalam mesin, onderdil yang pecah, serta keluarnya asap hitam dari mesin.

Sementara, Penanggung Jawab Pelayanan Teknis dan Pemeliharaan Peralatan Teknis BBPI Semarang, Iwan Agus Subroto memberikan apresiasinya kepada Pertamina.

Iwan menyatakan adanya pelatihan keterampilan ini, nelayan sangat terbantu karena bisa mandiri memperbaiki mesin perahu yang mereka gunakan sehari-hari.

“Kegiatan pelatihan selama lima hari berjalan dengan baik. Kami berharap kerja sama ini dapat berlanjut di kegiatan lainnya,” pada acara penutupan pelatihan. (-)