Semarang, Jatengaja.com - Presiden of The Sasakawa Peace Foundation (SPF), Atsushi Sunami melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Pertemuan Atsushi Sunami dengan Ganjar berlangsung dalam suasan santai di Rumah Dinas Gubernur Jateng di Puri Gedeh, Kota Semarang, Rabu (15/3/2023).

Dalam perkenalannya, Sunami mengatakan sudah sering datang ke Indonesia, namun baru kali pertamanya berkunjung ke Jateng.

• Meta Akan PHK Lagi 10.000 Karyawan
• Belanja Produk Dalam Negeri SIG Capai Rp21,396 Triliun, Raih Apresiasi BUMN Terbaik
• Jelang Ramadhan, Pemerintah Gelontorkan Rp8,36 Triliun Bansos Beras dan Telur
• BNPB Bantu Mobil Dapur Umum dan Pompa Air untuk BPBD Jepara
• Ditemukan Pemilih Beda Alamat di KK dan KTP

“Saya sudah lama ingin berkunjung ke Jateng dan menemui Pak Ganjar, karena seperti yang kami ketahui adalah politisi dan pemimpin yang sangat menjanjikan di Indonesia saat ini,” katanya.

Menurut Sunarmi banyak berdiskusi dengan Ganjar mendalam berkolaborasi dengan berbagai isu terkait di Jawa Tengah dan secara umum Indonesia.

Jalinan kerjasama antara SPF dan Pemerintah Indonesia sendiri menurut Sunami sudah berlangsung lama. Saat ini khususnya kondisi setelah pandemi Covid-19 berangsur pulih, banyak potensi kerjasama yang bisa dilakukan lagi.

"Setelah Covid, akan banyak aktivitas yang kembali berjalan jadi kami ingin tahu secara pasti apa yang dapat kami lakukan bersama dengan Indonesia dan Jepang," ujarnya.

Sunami mengatakan SPF bergerak tidak hanya tentang anti radikalisme dan pencegahan terorisme, tapi isu kelautan khususnya ilegal fishing.

"Kami punya kesamaan program, seperti perikanan yaitu melawan ilegal fishing dan juga kelautan termasuk juga berbincang tentang pengembangan energi dan isu-isu lainnya," tandasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku senang dengan kunjungan Presiden SPF Atsushi Sunami karena punya banyak pengalaman yang bagus khususnya terkait penanganan konflik di antaranya di Poso, Sulawesi.

"Mereka ingin tahu juga bagaimana pengalaman kami menangani konflik, termasuk mengembalikan eks napiter ke masyarakat. Ada bahasa yang cukup bagus, jadi bukan deradikalisasi tapi repatriasi. Itu bahasa yang bagus untuk kita bicarakan,” ujarnya.

Ganjar menambahkan banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan SPF, seperti di bidang penanggulangan bencana.

“Beliau mengundang saya untuk mengunjungi Jepang untuk meningkatkan kerja sama. Tentu ini sebuah undangan yang sangat bagus, saya merasa terhormat dan kami sedang siapkan yang lebih detil lagi,” katanya. (-)