Semarang, Jatengaja.com - PT Pertamina Patra Niaga Regional Bagian Tengah yang membawahi wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beri apresiasi Polri menindak tegas kasus penyalahgunaan BBM subsidi.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyatakan, selama Januari hingga Oktober 2023 penyalahgunaan BBM subsidi yang ditangani pihak kepolisian mencapai 199.250 liter.

“Penindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi ini menjadi sangat penting karena terdapat anggaran negara. Ada uang negara dan hak masyarakat yang berhak menikmati BBM dengan harga terjangkau yang kami salurkan,” ujarnya, Selasa 31 Oktober 2023.

• UMKM Rasakan Manfaat Akses ke Fintech Lending
• Telkomsel Pertahankan Posisi sebagai Market Leader dengan 158,3 Juta Pelanggan
• Telkom Bukukan Pendapatan Rp111,2 Triliun
• 12.000 Liter Air Bersih Bantuan Yayasan Izzatul Islam Disalurkan
• Ratusan Peserta Semarakkan Olimpiade Sains JSIT Jateng

Brasto menyebutkan hingga akhir Oktober 2023, tercatat setidaknya ada lima kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi dan penugasan telah dilakukan penindakan Polda Jawa Tengah (Jateng) dan Polda DIY.

Pertamina Patra Niaga, lanjut ia sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Polri untuk melanjutkan pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi dan menindak oknum yang melakukan tindakan tersebut.

“Langkah ini adalah wujud Polri dalam mendukung dan melindungi hak masyarakat rentan yang seharusnya dapat menikmati BBM subsidi,” ujarnya

Kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi paling banyak modusnya adalah melakukan penimbunan dan penyelundupan dengan cara pembelian BBM subsidi dengan cara melangsir, memodifikasi tangki, dan menggunakan jeriken.

Setelah ditimbun kemudian dijual kembali kepada para pelaku industri dengan harga yang lebih murah dari harga BBM industri Pertamina.

“Disparitas harga antara BBM subsidi dan BBM industri menjadi celah bagi para pelaku untuk menjual kepada para pelaku industri dengan harga yang lebih murah dari harga resmi BBM Industri di Pertamina,” katanya.

Masih terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi ini, sambung Brasto mendorong Pertamina Patra Niaga untuk terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak.

Selain regulasi, pengawasan bersama adalah cara yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali penyalahgunaan agar BBM subsidi dan penugasan ini disalurkan dengan tepat sasaran.

“Jika masyarakat mendapati adanya indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayahnya, dapat melapor ke kepolisian terdekat,” ujarnya. (-)