UMKM Rasakan Manfaat Akses ke Fintech Lending

Sulistya - Rabu, 01 November 2023 19:07 WIB
Karyawan PT Pangan Nusantara, perusahaan distributor makanan beku, yang memperoleh pembiayaan dari PT Alami Fintek Sharia (ALAMI Sharia), sedang memindahkan produk-produk makanan beku ke dalam gudang pendingin yang ada di Jagakarsa, Jakarta, saat kunjungan media pada Senin 30 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Jakarta - Merujuk penelitian tahun 2023, diperkirakan kebutuhan pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun 2026 mencapai Rp 4.300 triliun. Namun, ketersediaan dana hanya mampu memenuhi sekitar Rp 1.900 triliun, menyebabkan terjadinya kesenjangan kredit sebesar Rp 2.400 triliun. Gap ini dirasa sangat besar.

Ribuan pelaku UMKM mengakui dampak positif pembiayaan dari Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending. Bahkan beberapa di antaranya sebut mengalami peningkatan omzet hingga berkali-kali lipat.

Syarat pengajuan yang mudah tanpa agunan aset dan dana pinjaman capai Rp2 miliar menjadi daya tarik bagi UMKM. Secara bisnis Fintech Lending hadir sebagai solusi keuangan kepada UMKM yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. Mereka inilah yang masuk ke dalam kategori unbanked and underserved.

Hingga Agustus 2023, Fintech Pendanaan Bersama atau Fintech Lending telah menyediakan dana sebesar Rp677,51 Triliun, dengan pertumbuhan yang konsisten setiap tahun, tumbuh sebesar 45% pada tahun 2022 dan 112% pada tahun 2021.

Meskipun situasi ini dianggap sebagian sulit, Fintech Lending melihat sebagai peluang untuk dapat terus berinovasi melayani masyarakat dan membawa dampak langsung bagi perekonomian Indonesia. Kisah-kisah keberhasilan mereka yang peroleh pendanaan melalui Fintech Lending sangatlah banyak. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Panji Asmoro pada 01 Nov 2023

Editor: Sulistya
Bagikan

RELATED NEWS