Pemprov Jateng Kucurkan Rp 769 Miliar untuk Gratiskan Biaya Sekolah

Sulistya - Jumat, 11 Maret 2022 11:15 WIB
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta. (dok/Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan dana ratusan miliar untuk dunia pendidikan.

Pada tahun 2022 ini, di jenjang SMK/SMA/SLB negeri, digelontorkan anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan sebesar Rp 769.714.070.000. Anggaran itu untuk menggratiskan biaya sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta mengatakan, kebijakan penggratisan biaya SMA/SMK/SLB negeri bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Meskipun sekolah gratis, tetapi mutu pendidikan tetap diperhatikan.

"Salah satunya dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri. Kebijakan implementasinya adalah adanya BOP. Dari BOP itu SMA/SMK/SLB negeri itu gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Suyanta di Semarang, Jumat (11/3/2022).

BOP SMK Jateng Semarang Rp 8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng Pati Rp 4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng Purblingga Rp 5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa, serta SMK semi boarding Rp 6.556.500.000.

Jateng telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga, dan Pati. Rekrutmen siswanya dilakukan secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.

“Jumlahnya makin tahun makin banyak (siswanya). Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, untuk seragam, untuk sepatu, dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng," katanya.

Adapun siswa SMA negeri di Jateng mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit; SMK negeri 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit; dan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.

10 SMK Semi Boarding

Di samping SMK boarding, Jateng juga telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan Pemprov Jateng memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran. Sehingga muaranya, kalau pengangguran berkurang, otomatis kemiskinan akan berkurang juga.

Pemprov Jateng juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah. Yaitu SMAN Tawangmangu, SMK Pagentang. Diharapkan tahun ini bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu menyusul, rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas.

"Kami sudah mendapatkan tanahnya, hibah dari Pemkab Banyumas," ujarnya.

Otomatis dengan adanya kebijakan itu, tidak hanya siswa miskin yang terbantu, tapi siswa tidak miskin juga akan terbantu. Khusus yang miskin akan dibantu, selain mereka mendapatkan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pusat, juga mendapatkan beasiswa dari Beasiswa Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS Jateng yang disalurkan Baznas Jateng.

Sekolah swasta juga tak luput dari perhatian pemerintah provinsi. Suyanta menuturkan, bantuan sekolah swasta diberikan kepada SMA/SMK/SLB.

"SMA/SMK/SLB swasta mendapat bantuan operasional sekolah daerah (Bosda)," tuturnya.

Dari catatannya, anggaran BOS daerah pada tahun 2022 total mencapai Rp 195,431,400,000. Anggaran tersebut untuk 607.021 siswa, dari 1.917 sekolah. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS