Dirjen Pajak Sebut 20 Ribu Wajib Pajak Telah Ikut PPS Dengan Nilai Rp3 Triliun

SetyoNt - Kamis, 10 Maret 2022 20:42 WIB
Dirjen Pajak, Suryo Utomo menyebutkan 20 Ribu wajib pajak telah ikut PPS dengan nilai Rp3 triliun. (Jatengaja.com/istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Tercatat lebih dari 20 ribu wajib pajak di Tanah Air telah mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS) dengan nilai mencapai hampir Rp3 triliun.

Demikian dikatakan Dirjen Pajak Suryo Utomo pada acara acara Sosialisasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) di Ballroom Hotel Tentrem, Semarang, Kamis (10/3).

“Kami berharap UU HPP ini dapat terimplementasikan dan termanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang lebih baik,” harapnya.

Dirjen Pajak juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang telah melakukan pelaporan pajak. Suryo berharap dengan contoh dari pimpinan, akan diikuti oleh seluruh komponen di bawahnya, termasuk masyarakat.

“Harapannya dengan testimoni yang dilakukan para pimpinan, SPT disampaikan pembayaran ditunaikan dan ini betul-betul menjadi tulang punggung dan saka gurunya pembiayaan pembangunan berkelanjutan,” ujaranya.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dalam kesempatan sama, meminta masyarakat dan para pengusaha untuk tidak takut membayar pajak. Apalagi, ada Program Pengungkapan Sukarela (PPS) dalam rangka reformasi perpajakan dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

“Bapak dan ibu, UU ini nggak susah. Gampang tinggal dilakukan. Maka jangan takut,” ujarnya.

Ganjar sempat berkelakar kepada para wajib pajak yang hadir dalam acara tersebut, sebab banyak wajib pajak yang takut bertemu dengan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.

Sosialisasi UU HPP menjadi penting karena masyarakat mesti tahu bahwa pemerintah juga memberikan insentif perpajakan, yakni PPS atau tax amnesty jilid dua.

Masyarakat untuk bisa mengakses langsung ke kantor pajak jika tidak paham. Kantor pajak saat ini pelayanannya sangat baik.

“Kita harapkan nanti bayar pajak optimal, terus kemudian pembangunannya cepat, bisa dicover dari APBN pendapatan pajak,” ujarnya.

Ganjar menambahkan, Menkeu Sri Mulyani telah menjelaskan di tengah pandemi Covid-19 justru pendapatan pajak naik 100%.

“Masyarakat, kalau saya sering mendengarkan mereka, jangan takut soal pajak. Tanya saja secara terbuka. Itu sebenarnya beberapa terobosan yang hari ini penting dan masyarakat harus tahu,” katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS