Pemprov Jateng Gelar Job Fair untuk Disabilitas

Sulistya - Jumat, 09 Desember 2022 08:12 WIB
Pelaksanaan program pelatihan TIK bagi disabilitas yang dilaksanakan di SMK Telkom.

Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menggelar bursa kerja bagi disabilitas di UTC Convention Hall Semarang, mulai hari ini hingga dua hari ke depan (9-10/12/2022).

Event yang bekerjasama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) tersebut diikuti 27 perusahaan yang membuka lowongan bagi pekerja yang memiliki keterbatasan fisik.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Jateng, Candra Yuliawan mengatakan, bursa kerja merupakan agenda perdana yang pernah digelar secara offline di Jateng. Selain lowongan pekerjaan, ada pula pelatihan bagi departemen sumberdaya manusia dalam proses perekrutan disabilitas.

"Mayoritas perusahaan yang bergabung adalah dari garmen. Adapula, dari restoran cepat saji, tour and travel, butik perdagangan ritel hingga manufaktur," ujar Candra dalam keterangan persnya.

Dikatakan, bursa kerja bertujuan menjembatani pencari kerja disabilitas dengan perusahaan. Ini karena, selama ini penyandang disabilitas kerap terkendala pada akses informasi dan cenderung rendah diri bila berinteraksi dengan orang lain.

Batas Usia

Padahal, UU nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, perusahaan harus mempekerjakan disabilitas paling tidak 1 persen dari jumlah pekerja non disabilitas. Data Disnakertrans Jateng, hingga Oktober 2022, di Jateng ada 216 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja difabel mencapai 2.057 orang.

"Kami harap antusias pendaftar tinggi dan yang diterima tinggi pula. Selain itu terkait batasan usia, jangan disamakan dengan nondisabilitas. Kalau pekerja nondisabilitas maksimal 35 tahun, yang disabilitas lebih dari itu, karena mereka butuh kepercayaan diri untuk kerja, berdampingan dengan yang lain," katanya.

Program Officer International Labour Organization (ILO), Tendy Gunawan mengatakan, persiapan untuk ajang bursa kerja disabilitas sudah dilaksanakan sejak 6 bulan lalu. Ia menyebut, antusiasme perusahaan di Jateng untuk menyerap pekerja disabilitas cukup tinggi.

Tendy menjelaskan, rekrutmen pada ajang itu akan dilaksanakan dengan dua mekanisme. Metode pertama adalah calon pekerja disabilitas sebelumnya telah di seleksi. Sedangkan, metode kedua adalah pekerja disabilitas langsung mendatangi stand bursa kerja di lokasi.

Ia menyebut, bursa kerja disabilitas bekerjasama pula dengan Kemenaker RI, BetterWork Indonesia, Kerjabilitas, dan Apindo.

"Antusiasme perusahaan di Jateng besar untuk merekrut pekerja disabilitas. Ketika sosialisasi ada sekitar 70 perusahaan yang hadir, namun kendalanya mereka tidak tahu cara untuk merekrutnya. Maka kami bantu pertemukan perusahaan dan calon pekerja," katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS