Magelang, Jatengaja.com – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang kedua di Magelang, diinisiasi pada 2019. MAJT Magelang merupakan kolaborasi Pemprov Jateng, Pemkab Magelang dan Kemenag, masing-masing 3,2 hektare, 1,6 hektare, dan 0,13 hektare.

Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, pembangunan MAJT di Magelang akhirnya dimulai, Selasa (31/1/2023).

Pembangunan dianggarkan berdasarkan nilai kontrak sebesar Rp118 miliar. Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jamaah 5.000 orang dan terdiri atas dua lantai. Pembangunan ditargetkan rampung pada tahun 2024. Sejak dibangun pada akhir Januari lalu, progres pembangunannya kini telah mencapai 30 persen.

“Alhamdulillah sudah 30 persen, jadi kami lihat progresnya bagus. Saya titipkan pada kontraktor dan tukang-tukang, jaga kualitas,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai melihat pembangunan MAJT kedua yang berdiri di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (8/5/2023).

• Masyarakat Didorong Manfaatkan Internet sebagai Edukasi dan Bisnis
• Petani Muda Kabupaten Semarang Jadi Young Ambassador Agriculture Kementan 2023
• Malioboro dan Lembang Jadi Objek Wisata Idola Wisatawan Selama Libur Lebaran 2023

Gubernur didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya, AR Hanung.

“Saya tidak mau ada cerita-cerita negatif, kan banyak orang membangun rumah-rumah ibadah tapi ujung-ujungnya banyak cerita negatif. Itu mesti kita jaga mulai sekarang,” kata gubernur.

Ganjar mengatakan, nantinya akan ada sedikit perubahan desain masjid dua lantai tersebut. Yakni, pemanfaatan ruang di lantai satu bangunan yang dikhususkan bagi orangtua atau lansia.

“Ada masukan dari Pak Bupati Magelang, bagus menurut saya. Untuk yang orangtua, yang mungkin salatnya tidak harus di lantai atas, ada space yang disiapkan. Jadi perlu re-design sedikit saja agar space-space itu bisa dipakai,” katanya.

Masjid Agung itu dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Keberadaan Masjid Agung akan mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama. Nantinya, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama.

Gubernur tidak mematok target penyelesaian MAJT tersebut. Selain agar fisiknya maksimal, sesuai rencana MAJT Magelang akan selesai pada 2024 mendatang. (-)