Pasutri Warga Sragen Ini Olah Limbah Kulit Pisang Jadi Cemilan Lezat

SetyoNt - Senin, 13 Februari 2023 21:53 WIB
Pasutri Warga Sragen Ini Olah Kulit Pisang Jadi Cemilan Lezat (Jatengaja.com/dok. jatengprov.go.id)

Sragen, Jateng.com - Di tangan orang kreatif limbah sampah kulit pisang yang mengganggu lingkungannya diolah menjadi cemilan kripik atau makanan ringan yang lezat.

Adalah pasangan suami istri (pasutri) Sukir, 45 dan Siti Nurlaila, 38, warga Dukuh Bagor RT 09, Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen mengolah kulit pisang menjadi kripik yang lezat.

Pasutri kreatif ini menciptakan ide membuat limbah kulit pisang menjadi olahan keripik dengan merek Cap Jempol pada Januari 2023. Usaha ini bisa menambah penghasilan keluarga.

“Di Desa kami ada program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terus saya kepikiran untuk mencari ide produk makanan, yang kiranya nanti bisa menjadi makanan khas atau unggulan di desa,” kata Sukir dilansir dari jatengprov. go.id, Senin (13/2).

Menurut Sukir terpikirkan mengolah kulit pisang menjadi keripik, dengan harapan bisa menjadi makanan ciri khas Desa Bagor sebagai desa penyangga pariwisata, khususnya di kawasan New Kemukus, Sumberlawang, dan Agrowisata Sejahtera Mandiri, Miri.

Limbah kupis diambil Sukir dari usaha milik temannya yang memproduksi keripik pisang.

Setiap harinya, Sukir yang dibantu sang istri, untuk sementara bisa memproduksi lima hingga tujuh kilogram kulit pisang, dengan jenis pisang raja nangka, kepok, dan kepit kuning.

Cara pengolahannya, lanjut Sukir cukup mudah yakni kulit pisang dicuci bersih terlebih dahulu. Kemudian direndam dengan garam dan kapur sirih selama dua jam untuk menghilangkan getahnya.

Setelah itu kemudian dicuci dan dikukus selama 30 hingga satu jam. Selanjutnya setelah dikukus, ditiriskan, dan cuci lagi, lanjut diiris-iris menjadi keripik. Barulah dicampur bumbu dan tepung, kemudian digoreng.

Sukir menambahkan untuk varian rasa sementara ada original, pedas, dan manis. Untuk harga, mulai Rp1.000 per kemasan paling kecil, Rp5.000 per kemasan 50 gram, dan Rp8.000 hingga Rp10.000 untuk kemasan 100 gram.

Sampai saat ini mereka mampu meraup omzet Rp100.000 hingga Rp300.000 per harinya.

“Kalau kemasan yang Rp1.000-an diedarkan di warung-warung terdekat wilayah Desa Bagor, Brojol, Soko. Tapi, kalau yang kemasan 50 gram dan 100 gram, sementara hanya di Wisata New Kemukus, Sumberlawang, dan Agrowisata Mandiri Sejahtera, Miri. Karena izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) masih proses,” ungkapnya.

Tak hanya keripik kupis, ke depan Sukir berencana juga akan memproduksi ceriping dari nasi.

Jika tertarik dan penasaran mencoba krispi dan lezatnya keripik kupis ini, anda bisa hubungi Nomor WhatsApp 0889-5914-003 untuk pembeliannya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS