Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Dirundung Berbagai Masalah
Jatengaja. com - Orang terkaya di dunia, Elon Musk sedang sedang dirundung berbagai permasalahan dengan dituduh sejumlah isu, mulai dari dugaan pemerasan hingga dugaan diskriminasi rasial dan pelecehan seksual di pabrik Tesla.
Elon Musk yang juga Bos Tesla mengalami banyak peristiwa dengan diterpa isu miring pada pekan lalu antara lain digugat lantaran dituduh sebagai bagian dari skema pemerasan Dogecoin. .
Berikut berbagai permasalahan yang dialami Elon Musk, yang pernah mendapatkan julukan sebagaiIron Man dunia nyata dirangkum TrenAsia.com jaringan Jatengaja.com dari berbagai sumber :
- BWF Beri Penghargaan Hall of Fame Kepada Pebulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir
- Pelaku Wisata Sambut Gembira Presiden Batalkan Tarif Baru Naik Candi Borobudur
- Kirab Batik Tulis Semarakkan Hari Jadi Kota Lasem
- Bareskrim Polri Sita Uang Rp1,5 Miliar dari 3 Klub Sepakbola Dalam Kasus Investasi Bodong Viral Blast
- Ribuan Perseta Ikuti ‘Sepeda Gembira Semarak Bhayangkara 76’ Polda Jateng
1. Digugat Lantaran Lakukan Pemerasan Lewat Dogecoin
Elon Musk beserta dua perusahan miliknya, Tesla dan SpaceX digugat lantaran dituduh sebagai bagian dari skema pemerasan Dogecoin.
Menurut tuntutan yang dilayangkan oleh investor kripto, sang miliarder dituntut karena mempromosikan Dogecoin yang akhirnya mengalami kerugian, seperti dikutip dari Bloomberg.
“Terdakwa secara salah dan menipu mengklaim bahwa Dogecoin adalah investasi yang sah padahal tidak memiliki nilai sama sekali,” ujar Keith Johnson, yang mengajukan gugatan.
Ia akan menerapkan status class action untuk gugatan tersebut dan bertujuan mewakili investor lain yang juga dirugikan.
Menurut laporan itu, Johnson juga akan mewakili orang-orang yang kehilangan uang karena aset itu. Ia menuntut ganti rugi sebesar US$86 miliar (Rp1,2 kuadriliun) ditambah kerugian tiga kali lipat sebesar US$172 miliar (Rp2,5 kuadriliun).
Ia juga meminta agar Elon dan perusahaannya dilarang mempromosikan Dogecoin dan perdagangannya dijadikan perjudian di bawah UU AS dan New York.
2. Digugat Karena Biarkan Diskriminasi dan Pelecehan di Tempat Kerja
Elon musk dan jajaran direksi Tesla dilaporkan mendapat gugatan dari investornya, Solomon Chau pada Kamis, 16 Juni 2022 waktu setempat.
Mengutip Reuters Jumat, 17 Juni 2022, gugatan dilayangkan melalui Pengadilan Distrik Amerika Serikat, Distrik Barat Texas.
Adapun alasan penggugatan Elon Musk dan direksi Tesla disebabkan oleh adanya dugaan diskriminasi rasial dan pelecehan seksual di pabrik Tesla.
Oleh Chau, Elon Musk dan direksi Tesla lainnya dianggap lalai menangani keluhan mengenai diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja. Hal ini menimbulkan budaya kerja yang tak sehat.
"Tesla telah menciptakan budaya kerja beracun yang didasarkan pada pelecehan dan diskriminasi rasis dan seksis terhadap karyawannya sendiri," ujar Chau.
Ironisnya lagi, Chau mempaparkan bahwa budaya kerja tersebut sudah terjadi selama bertahun- tahun dan baru terendus baru-baru ini.
3. Disebut Gangguan dan Memalukan Oleh Karywannya
Orang terkaya sejagat raya, Elon Musk mendapat cemoohan dari sejumlah karyawannya. Lewat sebuah surat terbuka yang beredar di internal SpaceX, miliarder flamboyan itu dianggap sebagai gangguan dan memalukan.
"Perilaku Elon di ruang publik sering menjadi sumber gangguan dan rasa malu bagi kami, terutama dalam beberapa pekan terakhir," bunyi surat itu seperti dikutip TrenAsia.com dari Reuters, Sabtu, 18 Juni 2022.
Cemoohan tersebut dilontarkan lantaran sejumlah kicauan yang dilanturkan Elon Musk bisa dianggap sebagai sebuah pernyataan de facto bagi perusahaan.
“Sebagai CEO dan juru bicara kami yang paling terkemuka, Elon dipandang sebagai wajah SpaceX. Setiap tweet yang dikirim Elon adalah pernyataan publik de facto oleh perusahaan.”
Tak dijelaskan siapa yang menulis surat berisi cemoohan pada Bos Tesla itu. Namun yang jelas berdasarkan laporan, surat tersebut dirancang oleh karyawan SpaceX dalam beberapa pekan terakhir.
Surat itu kemudian dibagikan dalam bentuk lampiran dalam sebuah grup internal yang berisi ribuan karyawan.
Selain cemoohan, surat kaleng yang beredar untuk internal perusahaan menuntut tiga hal. Pertama, pengirim surat menuntut SpaceX harus memisahkan diri dari sosok pribadi Elon Musk sehingga dianggap sebagai dua entitas yang berbeda.
"Mempertahankan semua kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk menjadikan SpaceX tempat yang bagus untuk bekerja bagi semua orang," ujar penyataan yang yang tertulis dalam surat.
Beredarnya surat tersebut berujung pemecatan terhadap karyawan yang diduga ikut terlibat. Berdasarkan info terbaru, karywan yang dipecat lantaran ikut andil dalam penulisan dan penyebaran pesan kaleng berjumlah lima orang.
4. Saham Tesla Turun Hingga 6 Persen
Salah satu perusahaan Elon musk mengalami penurunan kinerja yang cukup berarti pada pertengahan Juni. Pada pekan lalu, Saham Tesla terkoreksi hingga lebih dari 6% lantaran investor terus menjual saham teknologi mereka.
Hal ini diduga lantaran terjadinya masalah internal yang tak dapat diatasi oleh produsen mobil listrik tersebut. Sebagai contoh, minggu ini Tesla tengah berhadapan dengan masalah keselamatan dengan sistem bantuan pengemudi canggih yang dirancang perusahaan.
5. Potensi PHK Karyawan Twitter Setelah Diakuisisi Elon Musk
Elon Musk, yang diharapkan memberikan jaminan kepada karyawan Twitter selama pertemuan pertamanya tidak memberikan pembaruan tentang kesepakatan baru.
Pentolan Tesla tersebut mengulangi bahwa dia masih mencoba untuk mempelajari lebih lanjut tentang bot dan akun spam di Twitter, yang dia sebut sebagai perhatian terbesarnya.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah dia akan melakukan PHK, Musk mengatakan perlu ada beberapa penyesuaian terhadap jumlah karyawan dan biaya.
"Saat ini, biaya melebihi pendapatan. Siapa pun yang kontributor signifikan seharusnya tidak perlu khawatir," tambah Elon Musk. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 20 Jun 2022