Nilai Espor Jateng Desember 2021 Capai US$1.060,60 Juta, Turun 2,08% Dibandingkan November
Semarang, Jatengaja.com - Nilai ekspor Jawa Tengah (Jateng) pada Desember 2021 sebesar US$1.060,60 juta atau turun 2,08% dibanding ekspor pada November 2021senilai US$1.083,13.
Dilansir dari jateng.bps.go.id, Sabtu (5/2), nilai ekspor Jateng bulan Desember 2021 jika dibandingkan dengan ekspor Desember 2020 tercatat mengalami kenaikan sebesar 33,49%.
Penurunan ekspor pada Desember 2021 dibanding ekspor pada November 2021 disebabkan oleh turunnya ekspor non migas sebesar 2,66% dari US$1.067,90 juta (November) menjadi US$1.039,53 juta (Desember).
- PTM Kota Semarang Disetop 2 Pekan, Vaksin Booster Digenjot
- Muh Haris Kembali Pimpin Kwarcab Pramuka Salatiga
- Diduga Terkait Ritual Pemujaan Setan, Dua Jenazah Manusia di Pemakaman Australia Dicuri
Namun, sebaliknya ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 38,38% dari US$ 15,23 juta (November) menjadi US$ 21,07 juta (Desember).
Dari sisi volume, ekspor Jateng pada Desember 2021 turun 21,85 persen dibandingkan dengan ekspor November 2021 hal ini disebabkan oleh turunnya volume ekspor non migas.
Volume ekspor komoditas non migas turun sebesar 29,30 persen dimana pada bulan November 2021 sebesar 322,06 ribu ton menjadi 227,69 ribu ton pada Desember 2021.
Sebaliknya untuk nilai ekspor komoditas migas mengalami peningkatan volume sebesar 52,02 persen, yang disumbang oleh komoditas hasilminyak, untuk komoditas migas lainnya seperti gas, gas alam dan minyak mentah.
Sedangkan tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar Jateng pada Desember 2021 meliputi
Amerika Serikat dengan nilai US$475,09 juta,disusul JepangUS$87,18 juta dan Tiongkok US$51,61 juta.
Ketiga negara ini memberikan kontribusi
mencapai sepatuh lebih dari total ekspor Jateng yakni sebesar 56,84% selama Januari-Desember 2021.
Sementara neraca perdagangan Jateng pada Desember 2021defisit US$243,13juta, dengan perincian neraca perdagangan migasmengalami defisit
US$ 627,19 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$384,06 juta. (-)