Nana Sudjana Akan Lakukan Intervensi Penanganan Stunting di 20 Kabupaten dan Kota
Pati, Jatengaja.com - Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana menyatakan akan melakukan intervensi penanganan stunting di 20 kabupaten dan kota yang dianggap belum begitu signifikan.
Menurut Nana, Pemerintah Provinsi Jateng akan menerjunkan tim intervensi penanganan stunding di 20 kabupaten dan kota tersebut.
“Saya akan intervensi ke bupati dan wali kota untuk bersama-sama lebih memaksimalkan kinerja. Anggota TNI dan Polri juga akan bersinergi membantu menurunkan stunting,” katanya saat memberikan arahan kepada TP PKK kabupaten dan kota se-Jateng di Kabupaten Pati, Senin (6/11/2023).
- Diikuti 30 UMKM Unggulan, Pertamina SMEXPO Semarang Sukses Raih Omzet Penjualan Rp240 Juta
- Taekwondo Jateng Sabet 7 Emas dan Raih Juara Umum Kyorugi di Pra PON
- Pemerintah Utang ke Bulog Rp16 T
- Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Program Digital Santripreneur Agar Santri Jadi Pengusaha
- Pj Gubernur Jateng Tegaskan Stadion Manahan Siap Digunakan Laga Piala Dunia U-17
Menurut Nana, sudah ada 15 kabupaten dan kota berhasil menurunkan stunting pada periode 2021 dan 2022, bahkan sejumlah daerah seperti Kota Semarang mampu menurunkan angka stunting sebesar 10% dan Kabupaten Demak 9%.
Secara umum, lanjut Nana menyebutkan prevenlansi stunting di Jateng pada 2022 masih sebesar 20,8%. Pada 2023, diperkirakan angka stunting di Jateng akan menurun.
“Insya Allah tahun 2023 ini, dengan upaya dan langkah-langkah sampai ke tingkat dasar, stunting kita upayakan menurun. Target kami pada tahun 2024 sebagaimana target dari pemerintah pusat adalah 14%,” ujarnya.
Menurut Nana, upaya penurunan angka stunting itu harus dikerjakan secara bersama-sama. Oleh karena itu, Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Provinsi Jateng penting, guna membangun sinergitas berbagai stakeholder supaya mampu berkolaborasi menurunkan angka stunting.
Nana meminta kepada TP PKK kabupaten dan kota agar memaksimalkan peran kader PKK hingga tingkat Dasa Wisma, supaya mampu mengedukasi remaja dan orang tua dalam mencegah pernikahan dini.
Ditambahkan Nana, masih ada Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan penanganan stunting. Saat ini serapan BOKB di Jateng masih sekitar 64-74 %.
“Bantuan dari pemerintah pusat ini dapat direalisasikan untuk pemberian makanan bergizi bagi anak, vitamin, dan lainnya. Saya yakin tahun ini akan bisa terserap semua, sehingga stunting kita bisa tertangani dengan tepat sasaran,” ujarnya. (-)