Taekwondo Jateng Sabet 7 Emas dan Raih Juara Umum Kyorugi di Pra PON
Semarang, Jatengaja.com - Atlet Taekwondo Jawa Tengah (Jateng) sukses menyabet juara umum nomor kyorugi atau pertarungan bebas babak kualifikasi Pra PON.
Pada nomor kyorugi, atlet Taekwondo Jateng mendulang 6 emas, 1 perak dan 3 perunggu pada Pra PON yang digelar di GOR POPKI Cibubur, Jakarta, 27-30 Oktober 2023.
Sedangkan nomor poomsae atau peragaan jurus meraih 1 emas, 1 perak, 2 perunggu. Secara keseluruhan, dari 16 atlet kyorugi dan 7 atlet poomsae yang diterjunkan, Jateng meraih 7 emas serta meloloskan 21 atlet ke PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.
- Pemerintah Utang ke Bulog Rp16 T
- Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Program Digital Santripreneur Agar Santri Jadi Pengusaha
- Pj Gubernur Jateng Tegaskan Stadion Manahan Siap Digunakan Laga Piala Dunia U-17
- Pj Gubernur Jateng Tegaskan Stadion Manahan Siap Digunakan Laga Piala Dunia U-17
- Pengguna Aktif Platform Pijar Sekolah Naik 150%
Keenam emas nomor kyorugi dipersembahkan masing-masing oleh Aziz Hidayat Tumakaka (kelas di bawah 54 kg putra), Dinda Putri Lestari (kelas di bawah 73 kg putri), Syamsul Hilali (kelas di bawah 87 kg putra), Amelia Putri Wibowo (kelas di bawah 73 kg putri), Lifiardiva Rasikah An Khanam (kelad di bawah 53 kg putri), dan Osanando Naufal Khairudin (kelas di bawah 80 kg putri).
Sedangkan satu-satunya medali emas nomor poomsae diraih Muhammad Hafizh Fachrur Rhozy.
Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng, Alex Harijanto menyatakan rasa bangga atas prestasi yang diraih para atlet pada Pra PON.
“Pencapaian di Pra PON harus kita syukuri. Menurunkan 23 atlet yang mayoritas atlet junior, kita meloloskan hampir 100 persen atlet ke PON, dengan menyandang status juara umum kyorugi, dan juara umum kedua overall (kyorugi dan poomsae) di bawah Jabar yang meraih 10 emas, 6 perak 1 perunggu,” katanya.
Di balik kesuksesan prestasi ini, lanjut Alex ada cerita menyedihkan terkait pendanaan di balik perjalanan kontingen Pra PON demi mengibarkan panji Jateng di arena olahraga.
Pasalnya, dana untuk persiapan, termasuk Pelatda Pra PON, Pengprov TI Jateng hanya menerima sebesar 50 persen.
“Kami harus nombok dulu hampir Rp1 miliar. Itupun belum termasuk biaya try out ke Korea seperti yang dilakukan Jabar dan DKI Jakarta,” tandas mantan atlet taekwondo nasional ini.
Dengan kondisi tersebut, Alex mengaku pasrah menghadapi PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024. Bahkan dengan berat hati, bakal menggelar TC ala kadarnya akibat krisis pendanaan.
“Padahal tekad kami, prestasi taekwondo PON 2024 harus lebih baik dibanding PON Papua,” tandasnya.
Pada PON XX di Papua tahun 2021, taekwondo Jateng melampaui target KONI Jateng dengan meraih 4 emas, 6 perak, 5 perunggu.
Problematika yang membelit taekwondo Jateng, sambung Alex, juga merembet ke pembinaan atlet muda melalui program PPLOP karena gedung untuk latihan atlet-atlet pelajar itu atapnya bocor merata.
“Kasihan para atlet, apalagi sekarang sudah masuk musim hujan. Matras yang digunakan, sudah setahun yang lalu belum diganti padahal sudah tak layak. Dikhawatirkan debu halus spon matras bisa masuk ke paru-paru, dan menimbulkan alergi. Kami konsul ke dinas, katanya belum ada dana,” ujarnya. (-)