LG Bangun Pabrik Baterai di Batang, Terbesar se Asia Tenggara

Sulistya - Rabu, 08 Juni 2022 19:43 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri pembangunan pabrik batrei LG di Batang, Jawa Tengah. (dok/Humas Pemprov Jateng)

Batang, Jatengaja.com - Perusahaan teknologi asal Korea, LG Energy Solution berinvestasi sebesar 9,8 miliar USD atau Rp 142 triliun untuk membuka pabrik pembuatan baterai di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Pabrik batrei tersebut bakal menjadi yang terbesar se Asia Tenggara.

Peresmian pembangunan pabrik batrei dihadiri Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, pada Rabu (8/6).

Menurut presiden, sebagai negara penghasil Nikel terbesar di dunia, dia yakin Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang berbasis nikel. Mulai lithium baterai, baterai kendaraan listrik, akan diproduksi besar di negara ini.

"Tentunya ini akan menambah income ke negara dan mampu menumbuhkan titik-titik ekonomi baru,” tuturnya.

Presiden meminta pemerintah baik dari pusat sampai ke daerah memberikan dukungan penuh.

"Investasi LG ini merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai hilir. Total investasinya Rp 142 triliun. Dan yang paling saya senang, ini akan menyerap 20.000 karyawan," kata Jokowi.

Presiden LG Energy Solution, Lee Bang Soo mengatakan, pihaknya sangat senang dapat berinvestasi di Kawasan Industri Batang. Ia mengatakan, kawasan ini akan menjadi kawasan industri electric vehicle paling penting di Asia Tenggara.

"Luas lahan yang kami butuhkan di sini sebesar 275 hektare. Proyek ini proyek skala besar, yang mampu memproduksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt pertahun," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku senang dan bangga dengan adanya investasi pabrik baterai di Batang. Apalagi, investasi itu dibangun dengan model berkesinambungan.

"Saya senang hari ini mendampingi presiden mengecek kemajuan Batang. Dengan nilai Rp 142 triliun itu cukup besar, apalagi dibangun dari hulu sampai hilir. Maka kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar," katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS