Laba Tahun Berjalan SIG Naik 18% Menjadi Rp2,499 Triliun

Sulistya - Senin, 13 Maret 2023 17:15 WIB
Fasilitas pengelolaan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif di Pabrik Narogong, Jawa Barat.

Jakarta, Jatengaja.com – Di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi, PT SIG mencatatkan kinerja positif pada 2022.

Hal tersebut terlihat dari peningkatan laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 15,5% menjadi Rp2,365 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp2,047 triliun.

SIG mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2022 (FY 2022), dimana pendapatan tercatat Rp36,379 triliun, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp25,701 triliun, EBITDA tercatat Rp7,959 triliun. Adapun laba tahun berjalan senilai Rp2,499 triliun, dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,365 triliun.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO).

Dan juga optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok terkendali di level 2,9% dan beban usaha turun hingga 5,9%. Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi Sustainability Linked Financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah.

Juga, telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.

“Pada akhir tahun 2022, Perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien,” tutur Andriono.

Inisiatif

Dikatakan, secara bersamaan, pengelolaan piutang berjatuh tempo panjang dijalankan dengan lebih baik sehingga memberikan dampak cash recovery dan pemulihan kerugian kredit. Inisiatif-inisiatif tersebut membantu perusahaan memperkuat fundamental untuk peningkatan profitabilitas ke depan.

Sejumlah inisiatif strategis tersebut berkontribusi besar pada pencapaian kinerja, yang ditandai dengan peningkatan margin laba menjadi 6,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 5,6%.

Meski demikian, beban pokok pendapatan terhitung naik 2,9% menjadi Rp25,701 triliun akibat lonjakan biaya energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan harga BBM, yang berdampak pada kenaikan biaya distribusi.

Menghadapi situasi tersebut, SIG telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang 2022, guna menghindari predatory pricing agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil menjaga pendapatan Perusahaan di level Rp36,379 triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam menjalankan bisnis untuk dapat terus mempertahankan kinerja positif di tengah kondisi pasar yang semakin menantang dan peningkatan biaya energi.

”Sejumlah inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik,” kata Vita Mahreyni. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS