Jateng Antisipasi Lonjakan Mobilitas Libur Nataru
Semarang, Jatengaja.com – Semua daerah di Jawa Tengah diminta mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas masyarakat jelang libur Natal dan Tahun Baru. Semua harus mempersiapkan diri dan melakukan antisipasi-antisipasi. Tujuannya agar kasus Covid-19 tidak melonjak lagi.
"Kalau penyekatan sampai hari ini kami belum ambil kebijakan itu. Maka kita hanya meminta pengertiannya dari seluruh kelompok masyarakat agar merayakan Natal dan Tahun Baru di tempatnya masing-masing agar kita bisa mencegah bersama-sama," tutur Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (30/11/2021).
- Pemalang dan Jepara Masih Level 3, Daerah Lain Sudah Level 2 dan 1
- Bangun Pabrik Rokok IQOS di Karawang, HM Sampoerna Investasikan Rp2,4 Triliun
- Polda Jateng Bekuk Komplotan Gendam Lintas Provinsi Telah Meraup Uang Korban Rp3 Miliar
Meskipun demikian, pihaknya bersama Kapolda telah berkoordinasi dan menyiapkan skenario-skenario terburuk. Skenario penyekatan mungkin dilakukan jika nanti terjadi perpindahan besar.
Potensi Penularan
"Maka sekali lagi, kalau rame-rame dan terjadi perpindahan besar, ada potensi penularan. Maka saya minta pada semluruh masyarakat untuk tetap di wilayahnya masing-masing selama Natal dan Tahun Baru," katanya.
Menurut gubernur, seluruh pihak diminta mengetatkan protokol kesehatan dan tidak boleh abai. Kalau ada yang tidak menaati prokes, maka petugas tidak boleh segan untuk menegur bahkan meminta putar balik kendaraan.
- Syariah Card, Kartu Kredit Tanpa Riba
- Kendaraan Listrik Mulai Diminati Masyarakat, Penjualan Terus Meningkat
- Investasi Masuk ke Jateng Sampai Triwulan III Tembus Rp38,19 Triliun
"Termasuk tempat wisata juga diatur. Maka saya kemarin minta teman-teman Dinas Pariwisata untuk menyiapkan diri. Apalagi ini jelang libur akhir tahun, itu biasanya ramai. Maka saya minta diatur jumlahnya, persentasenya, flownya sesuai dengan ketentuan," tuturnya.
"Semua sekarang harus standby dan harus hati-hati. Jadi kita lagi mencermati terus kemungkinan adanya varian baru. Alhamdulillah sampai saat ini di Indonesia belum ada. Maka kita hati-hati betul," kata gubernur. (-)