Januari 2023 Jateng Inflasi 0,32%, Tertinggi di Kota Cilacap 0,45%
Semarang, Jatengaja.com - Jawa Tengah (Jateng) pada Januari 2023 mengalami inflasisebesar 0,32% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,7.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2023 sebesar 0,32% dan tingkatinflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022) sebesar 5,51%
Inflasi tertinggiterjadi di Kota Cilacap sebesar 0,45% dengan IHK sebesar 113,95 dan terendah adalah inflasi terendah terjadi di Kota Kudussebesar 0,27% dengan IHK sebesar 113,42.
- Perencanaan Pembangunan Jateng 2023 Akan Adapsi Go Green Untuk Jaga Lingkungan
- Wali Kota Magelang Resmikan IKM Center Tempat Promosi Produk UMKM
- Daihatsu Buka Pabrik Baru di Karawang, Kapasitas Produksi 140.000 Unit per Tahun
- Optimalkan PAD, Pemkot Semarang Gandeng KPK
- LPS Naikkan Bunga Simpanan, BPR Arto Moro Optimistis Penghimpunan Dana Tumbuh Optimal
Dilansir dari jateng.bps.go.id, Jumat (3/2), penyebab utama inflasi Januari 2023 adalah kenaikan harga beras, cabai merah, rokok kretek filter, bawang merah, dan cabai rawit.
Sedangkan penahan utama laju inflasi adalah penurunan harga bensin, telur ayam ras, angkutan udara, tomat, dan jeruk.
Darienam kota IHK di Jateng, semua kota mengalami inflasi tertinggi di Kota Cilacap sebesar 0,45% dengan IHK sebesar 113,95 diikutiKota Tegal sebesar 0,44% dengan IHK sebesar 115,20.
KotaPurwokerto sebesar 0,37% dengan IHK sebesar 114,52, Kota Solo sebesar 0,32% dengan IHK sebesar 115,22, Kota Semarang sebesar 0,30% dengan IHK sebesar 113,19, dan inflasi terendah terjadi di Kota Kudus
sebesar 0,27% dengan IHK sebesar 113,42.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknyasebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan,minuman, dan tembakau sebesar 1,26 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,76 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,65 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,59 persen; kelompokperlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga danpenyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks,yaitu kelompok transportasi sebesar -0,78 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen. (-)