Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Buat Gerakan Garang Asem
Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berinovasi dalam upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Semarang dengan membuat gerakan ‘Garang Asem’.
Sebelumnya untuk mejaga ketahanan pangan Pemkot Semarang telah sukses dengan program 'Pak Rahman' atau program Pangan Rakyat Murah dan Aman.
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan gerakan ‘Garang Asem' adalah kepanjangan dari Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang.
- Lawan Lionel Messi Bersama Tim Argentina, Indonesia Harus Keluarkan Uang Rp73 Miliar
- Luar Biasa, Pemprov Jateng Raih Opini WTP dari BPK 12 Kali Berturut-turut
- Harkitnas Momentum Kebangkitan dan Akselerasi Menuju Indonesia Emas 2045
- Tim Mahasiswa Undip Raih Emas World Young Inventors Exhibition 2023 di Malaysia
- UNS Solo Gandeng PAPPRI Gelar Festival Kebangsaan, Tampilkan Raissa dan Once
Tujuan utama dari program Garang Asem adalah sebagai upaya pengendalian sampah makanan dan pemborosan sumber daya.
“Gerakan Garang Asem adalah pemanfaatan dan sayang pangan, janga sampai di sini jungkir balik, di sana buang-buang. Ini adalah untuk bagaimana masyarakat sejahtera dan inflasi bisa kita tekan,” katanya dilansir dari semarangkota.go.id, Senin (21/5).
Menurut Mbak Ita panggilan wali kota Semarang pengendalian inflasi tidak hanya diupayakan pada saat Hari Raya Idulfitri ataupun hari raya besar keagamaan saja, tetapi upaya-upaya tersebut harus juga dilakukan secara kontinyu dan terus menerus.
Gerakan Garang Asem Pemkot Semarang mendapatkan dukungan dari Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, dan juga dari BUMN, BUMD, maupun BUMP.
Mbak Ita berharap kerja sama ini bisa terus dilakukan, tidak berhenti hanya saat puasa, tetapi harus terus menerus dilakukan. Sehingga upaya-upaya ini bisa memberi dampak yang positif kepada masyarakat.
“Tentu ini adalah bagaimana mengenai tingkat inflasi bisa semakin turun. Kalau inflasi turun, daya beli masyarakat bisa semakin bagus,” ujarnya. (-)