Inovasi Bhabinkamtibmas Polsek Geyer Bripka Sulistyono, Buat Biogas Dari Kotoran Sapi
Grobogan, Jatengaja.com - Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyaraka (Bhabinkamtibmas) Polsek Geyer, Polres Grobogan membuat inovasi mengolah kotoran ternak sapi dijadikan biogas.
Bhabinkamtibmas Polsek Geyer, Bripka Sulistyono, yang bertugas di Desa Kalangbancar, Grobogan memanfaatkan kotoran ternak sapi milik warga setempat untuk dijadikan biogas.
“Tujuan saya membuat biogas dari kotoran sapi ini agar kesulitan mendapatkan gas LPG di kalangan masyarakat kecil bisa teratasi,” ujarnya.
- Ada Tempat Shalat Untuk Raja di Masjid Puro Pakualaman Yogyakarta
- Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan Lebih Murah dari Semarang, Kok Bisa Ya
- Mengintip Kinerja 4 Bank Asal Jepang di Indonesia
- Waka DMI Cerita Kepada Puan Sekolah Muhammadiyah Yogyakarta yang Dibangun Ayahnya
- Natureline, Usaha Lilin Aromaterapi Juara 3 Hetero for Startup Semakin Dikenal
Biogas tersebut dimanfaatkan sebagian masyarakat desa Kalangbancar, Grobogan untuk keperluan memasak dan penerangan rumah. Inovasi tersebut mampu menghemat biaya masyarakat ditengah krisis pandemi Covid-19.
Menurutnya, di Desa Kalangbancar banyak masyarakat yang memiliki ternak sapi sehingga mudah mendapatka bahan biogas dengan memanfaatkan kotoran hewan tersebut.
Proses pembuatan biogas cukup mudah dengan alat yang sederhana tersebut mengolah pupuk kompos ke dalam tandon yang telah dirancang untuk menjadi bio gas.
Hanya bermodal, tandon, air, serta kotoran hewan, yang di endap selama satu jam hingga seminggu untuk menghasilkan kadar gas yang bisa digunakan untuk memasak selama dua bulan.
Cara untuk membuat biogas tersebut, Bripka Sulistyono belajar sendiri melalui tutorial yang ada di akun media sosial.
Butuh waktu hingga beberapa bulan untuk menyempurnakan pembuatan biogas. Sempat gagal hingga tiga kali.
“Inovasi pembuatan biogas ini pada mulanya di desa binaan saya yaitu desa Kalangbancar ada kelompok peternak sapi, namun limbah kotorannya tidak dimanfaatkan. Kemudian saya melihat di media sosial pemanfaatan kotoran sapi untuk biogas,” ujarnya.
Biogas tersebut dapat digunakan untuk kompor yang menggunakan gas LPG serta penerangan rumah.
“Untuk sementara baru dapat digunakan sebanyak enam rumah, namun ke depannya akan dikembangkan lagi agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat biogas,” katanya.
Sementara Kasno, 50, warga setempat mengatakan, manfaat dari biogas sangat besar karena bisa untuk memasak pengganti gas LPG dan lampu penerangan di rumah. (-)