Brimob Polda Jateng Berhasil Jinakan Teror ‘Bom‘ di Kawasan Candi Borobudur
Magelang, Jatengaja.com - Kawasan obyek wisata Candi Borobudur, Magelang mendapatkan ‘teror’ akan diledakan dengan bom menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Sabtu (17/12).
Tak hanya itu, seorang wisatawan yang sedang berkunjung di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah (Jateng) juga ‘disandera’ oleh teroris.
Adanya ancaman tersebut sejumlah anggota penjinak bom Gagana dan Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Polda Jateng dengan dukungan anggota Polresta Magelang segera bergerak menangangi aksi teror tersebut.
- Wagub Jateng Minta Peran Ibu Nyai dalam Pendidikan Santri di Ponpes Agar Ditingkatkan
- Indonesia Impor 500 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam hingga Thailand, Ini Alasannya
- Ibadah Natal 2022 Maksimal 100%, Tak Boleh Pasang Tenda Tambahan
- Vimala Hills Serahterimakan Villa Tepat Waktu
- Pemkot Semarang Gelar Peringatan Hari Ibu 2022 di Kawasan Aloon-Aloon Johar
Dalam waktu singkat anggota Gegana Brimob Polda Jateng berhasil menemukan ‘bom’ di kawasan Candi Borobudur yang segera diledakan.
Sedangkan anggota Brimob berhasil membebaskan seorang wisatawan yang disandera oleh ‘teroris’ dengan selamat.
Aksi teror di Candi Borobudur tersebut bukan sungguhan, tapi simulasi penanganan teror yang dilakukan Sat Brimob Polda Jateng yang melibatkan Balai Konservasi Candi Borobudur, dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).
Latihan dipimpin Kompol Jon Peri, S.H. bersama Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung Winarno.
Wadansat Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung mengatakan tujuan simulasi ini terutama untuk menghadapi libur Nataru tahun 2022 di tempat wisata yang menjadi prioritas pemerintah agar bisa mengantisipasi kejadian suatu teror.
“Kita lakukan langkah-langkah latihan yang diaplikasikan langsung melalui simulasi di objek vital, contohnya hari di kawasan wisata Candi Borobudur,” katanya.
Terkait dengan latihan yang melibatkan 75 personel dari Sat Brimob dan berkolaborasi dengan stakeholder lain, Arif Agung menjelaskan karena simulasi ini apabila ada kejadian di tempat objek vital wisata Candi Borobudur akan melibatkan semua pihak.
Arif Agung menambahkan skenario yang dilakukan mulai pukul 04.30 WIB itu disimulasikan ada penyanderaan wisatawan, kemudian ada penemuan bom, kemudian dijinakkan, dilanjutkan pembebasan sandera.
“Jadi itu semuanya sebenarnya simulasi kejadian sebenarnya dan itu yang kita alami kejadian sebenarnya seperti itu seperti ditemukan bom, ada penyanderaan di tempat-tempat obyek wisata atau obyek vital penanganannya seperti tahapan tadi. Dalam penanganan penemuan bom apabila tidak bisa dibawa maka dihancurkan/diledakkan di tempat,” tuturnya.
- Jagong Nikah Kaesang-Erina di Solo, Putra Raja Arab Mampir Ke Masjid Raya Sheikh Zayed
- Kapolri Apresiasi Sinergitas TNI-Polri dan Masyarakat Jaga Keamanan Pernikahan Kaesang - Erina
- Keseruan Nobar Teroooss IndiHome Akan Hadir Kembali di Yogyakarta
Sementara, Kapolda jateng melalui Kabid Humas Kombes Iqbal mengatakan, simulasi dilaksanakan untuk melatih kesiapan personil Polri khususnya Brimob untuk mengantisipasi sekecil apapun Police Hazaed yang ada di masyarakat.
Simulasi ini akan terus dilaksanakan terutama di tempat-tempat keramaian menjelang Nataru.
“Karena liburan Nataru cukup ramai. Kebetulan untuk besok hari Minggu (18/12/2022) kita laksanakan di stasiun Semarang antara Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol kita belum tahu,” ujarnya. (-)