BNNK Gandeng PKK Sosialisasi Cegah Penyalahgunaan Narkoba
Demak, Jatengaja.com – Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kendal, Anna Setiyawati mengatakan, salah satu program paling efektif mengedukasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat adalah dengan menggandeng ibu-ibu PKK.
BNNK Kendal, mengajak Pemerintah Kabupaten Demak untuk bersinergi dalam menciptakan desa bersih dari narkoba (Desa Bersinar). Sinergi tersebut diperlukan untuk mencegah dan menekan peredaran narkoba di Kabupaten Demak.
“Program yang paling efektif dengan menggandeng ibu-ibu PKK, sehingga bisa memasifkan bahaya penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Kemudian juga ada program yang menyasar remaja, dan nantinya ada pula rehabilitasi masyarakat,” kata Anna ketika menemui Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Demak, Eko Pringgolaksito, di ruang kerjanya, Jumat (2/9/2022).
Adapun Pj Sekda Demak menyatakan siap bersinergi demi membangun Kabupaten Demak yang bebas narkoba.
“Meskipun di Kabupaten Demak relatif kecil kasus tersebut (narkoba) tetapi kita harus tetap waspada. Karena di Demak ini merupakan jalur lintasan, sehingga harus tetap waspada dan hati-hati,” kata sekda.
- Denny Caknan Pukau Penonton Konser Musik Jazz di Atas Awan
- Agus Hendy Menangi Lomba Film Pendek Merdeka dari Rokok Ilegal
- Politeknik GUSDURian Purwokerto Diresmikan
Kasat Narkoba Polres Demak, Tri Cipto menyampaikan, di Kabupaten Demak sudah ada 32 laporan polisi hingga bulan ini, dan sudah dilakukan proses penanganannya.
“Perlu upaya komprehensif karena kasus yang kita tangani ini sudah perang dengan narkoba. Semua harus melakukan kegiatan preventif, sebagai momentum atau mendorong rekan-rekan dari desa untuk peduli terhadap adanya narkoba. Demi menuju kampung tangguh bersinar, baik melalui Babinsa atau Bhabinkamtibmas,” tuturnya.
Tri menambahkan, peredaran narkoba di zaman sekarang ini sudah masuk ke kalangan bawah.
“Sebagai contoh, peredaran sudah dari angkringan ke angkringan, kalau dulu kan di cafe atau diskotik. Apalagi tersedia paket minimalis hanya dengan Rp25 ribu sampai Rp30 ribu sudah bisa nge-fly,” katanya.
Untuk itu, perlu melibatkan dari PKK untuk membantu menyosialisasikan dan membantu pencegahan peredaran narkoba. (-)