Bisnis Jualan Pakain Second, Estri Raup Jutaan Rupiah Per Bulan
Semarang, Jatengaja.com - Bisnis pakaian second atau bekas ternyata menguntungkan di tengah pandemi Covid-19. Harganya yang terjangkau menjadi pilihan masyarakat.
Salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terjun bisnis thrift shop atau menjual produk pakaian second di Kota Semarang adalah Tobless.ing.
Owner Tobless.ing, Estri Pungkas Utami mengatakan, memulai bisnis pada kondisi pandemi Covid-19 saat suka belanja barang dari thrift shop.
- Menteri Perdaganga Lakukan Pemusnahan 15 Barang Impor Ilegal Senilai Rp11 Miliar
- Ledakan di Asrama Polisi Grogol Sukoharjo, Seorang Anggota Polisi Terluka
- 10 Kota Terburuk di Dunia Tahun 2022, Tak Aman Sebagai Tempat Tinggal
- Wapres Ma’ruf Amin Serahkan Bantuan Dana Kepada 6.000 Mustahik Produktif Pelaku UMKM
- Siaran TV Analog Akan Dihentikan pada 5 Oktober 2022
Barang thriftingan harganya terjangkau serta berkualitas. Untuk itu, memulai dengan jualan rajut dan kemeja flanel second yang masih banyak diminati semua kalangan.
"Saya awalnya suka beli thrifting, pertama bajunya nyaman dipakai dan harganya terjangkau. Kedua, semua barang yang di thrifting shop nggak kalah saing dengan barang mal. Setelah itu, saya mulai usaha rajut dan kemeja flannel yang disukai wanita dan pria,” katanya kepada Jatengaja di Semarang, Senin (26/22).
Meskipun, menurut Estri berbisni barang bekas resikonya tidak semuanya bagus, bahkan terkadang ada barang yang rusak. Sehingga harus berupaya supaya bisa laku.
Bila mendapati barang tidak sesuai ekspektasi, kadang ukurannya kecil, sampai cacat, langkah yang dilakukan menjual murah.
Lebih Estri menyatakan peminat barang second banyak lantaran event-event thrifting sering digelar, serta media sosial banyak yang mengangkat bisnis tersebut.
“Dua tahun terakhir peminatnya banyak karena sering ada event thrifting. Saya sering ikut event pun menarik pelanggan. Tak hanya itu, follower medsos juga banyak,” jelasnya.
Di sisi lain, barang yang ditawarkan sangat terjangkau bagi semua kalangan. Di antaranya, rajut cukup merogoh kocek Rp20 ribu hingga Rp40 ribu, dan kemeja flannel Rp35 ribu hingg Rp90 ribu.
Dari berjualan pakain second itu, Estri dapat meraih omzet hingga Rp 5 juta per bulan.
- Telkom dan Injourney Kembangkan Platform Pariwisata
- SIG Miliki Fasilitas Pemusnahan Bahan Perusak Ozon (BPO) Pertama di Asia Tenggara
- Luar Biasa, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan Terbaik Sedunia di Kelasnya
"Capaiannya, ya income sebulan bisa buat jajan dan menambah kebutuhan. Omzet satu bulan, satu tahun terakhir menurun ya karena pandemi Covid-19, kisaran Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan,” katanya. (-)
Estri berharap, bisnisnya bisa berjalan dengan lancar dan omzet naik. Selain itu, event thriftingan agar sering digelar. "Usahanya bisa melesat dan omzet naik terus serta banyak peminatnya. Bisa ikut event-event di luar kota,” harapnya.
Penulis : Dickri Tifani Badi