BI Sebut Harga Pangan dan Diskon Listrik Picu Jateng Alami Inflasi Maret 2025 Sebesar 1,43 Persen

SetyoNt - Rabu, 09 April 2025 23:13 WIB
BI Sebut Harga Pangan dan Diskon Listrik Picu Jateng Alami Inflasi pada Maret 2025 Sebesar 1,43 Persen. . (Jatengaja.com/internet)

Semarang, Jatengaja.com - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami inflasi sebesar 1,43 persen (month to month) pada Maret 2025, lebih rendah dari angka inflasi nasional sebesar 1,65 persen.

Sedangkan secara tahunan, inflasi Provinsi Jateng sebesar 0,75 persen (year om year/yoy), juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,03 persen.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Bank Indonesia Jateng, Andi Reina Sari menyatakn, seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi berlangsung di Kab. Wonosobo sebesar 1,69 persen (mtm).Serangan Balik China, Berlakukan Tarif Tambahan 84 Persen untuk Barang-Barang dari AS

“Peningkatan inflasi pada Maret 2025 terutama dipengaruhi oleh tekanan inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang menyumbang 0,84 persen,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu 9 April 2025.

Hal ini disebabkan diskon 50 persen kepada pelanggan prabayar kategori rumah tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan daya dibawah 2.200 VA yang telah berakhir pada bulan Februari 2025.

“Meskipun demikian, diskon tarif listrik sebesar 50 persen masih dirasakan oleh pelanggan pascabayar di bulan Maret 2025, untuk pembayaran periode pemakaian bulan Februari 2025,” ujarnya.

Inflasi bulan Maret juga disebabkan tekanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,46% (mtm) seiring dengan peningkatan permintaan menjelang Idulfitri 1446 H.

Tekanan inflasi tertinggi bersumber dari komoditas bawang merah andil 0,17 persen. Selain akibat peningkatan permintaan, kenaikan harga bawang merah disebabkan penurunan pasokan pasca banjir yang terjadi di sebagian wilayah Pantura, Brebes, Kendal, serta Grobogan pada Februari dan Maret 2025.

Akibat bencana banjir itu menyebabkan tanaman bawang merah terserang jamur yang berpotensi menurunkan roduktivitas.

“Inflasi juga dipicu peningkatan harga cabai rawit sebesar 0,04 persen disebabkan curah hujan yang tinggi pada wilayah Jawa Tengah selama bulan Februari dan Maret 2025 yang menghambat produktivitas,” ujar Reina.

Sedangkan penekan inflasi, terjadi penurunan harga tarif angkutan udara dan kereta api. Disebabkan oleh pemberian diskon tiket pesawat terbang domestik kelas ekonomi sekitar 13-14 persen untuk periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025 dan periode penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025.

Sedangkan penurunan tarif kereta api disebabkan oleh pemberian diskon hingga 25 persen oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk periode pembelian tiket dan keberangkatan 7-17 Maret 2025.

Riena menambahkan untuk menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum TPID Provinsi Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi.

“Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jawa Tengah sehingga inflasi dapat terjaga di rentang sasaran 2,5±1 persen,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS