Aktor Hollywood Bruce Willis Didiagnosis Menderita Afasia yang Mengancam Kariernya

SetyoNt - Jumat, 01 April 2022 09:41 WIB
Bruce Willis (Sky News)

Jakarta, Jatengaja.com - Aktor papan atas Hollywood Bruce Willis didiagnosis menderita afasia (aphasia) yakni gangguan neurologis yang memengaruhi bahasa dan bicara, sehingga mengancam kariernya.

Menurut keluarga Bruce Willis yang disampaikan melalui media sosial bahwa aktor yang kerap beradegan adu fisik tersebut mengalami masalah "kognitif" karena diagnosisnya mendarita afasia baru-baru ini.

"Kepada pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga, kami ingin berbagi bahwa Bruce tercinta telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita afasia, yang memengaruhi kemampuan kognitifnya," kata mantan istrinya dan sesama aktor Demi Moore dalam sebuah pernyataan di Instagram yang dikutip Live Science Kamis 31 Maret 2022.

"Sebagai hasil dari ini dan dengan banyak pertimbangan, Bruce menjauh dari karier yang sangat berarti baginya." imbuhnya.

Afasia menurut Johns Hopkins Medicine gangguan berasal dari kerusakan pada bagian bahasa otak, biasanya sisi kiri. Kerusakan itu bisa diakibatkan oleh stroke, cedera kepala, tumor otak, semacam infeksi atau demensia.

Gejala yakni kesulitan berbicara dan pemahaman yang bisa datang tiba-tiba setelah stroke atau trauma kepala, atau secara bertahap sebagai akibat dari tumor otak atau penyakit progresif.

Ada dua kategori besar afasia yang disebut fluent (fasih/lancer) dan non-fluentl (tidak lancar). Dalam kategori-kategori ini terdapat kelompok-kelompok yang berbeda yang dibedakan berdasarkan area yang rusak dan gejala-gejalanya.

Masih menurut Johns Hopkins Medicine, jenis afasia tidak lancar yang paling umum disebut afasia Broca,. Ini terjadi ketika bagian lobus frontal, biasanya di sisi kiri, rusak. Gejala afasia Broca yang juga disebut afasia ekspresif termasuk masalah bicara di mana orang tersebut menghilangkan kata-kata tertentu dan berbicara dalam kalimat pendek.

Seseorang dengan gangguan ini umumnya dapat memahami beberapa perkataan orang lain. Namun, karena afasia Broca berasal dari kerusakan pada bagian depan otak, hal itu dapat berdampak pada gerakan, yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada sisi kanan tubuh.

Jenis afasia fasih paling umum disebut sebagi afasia Wernicke atau reseptif. Ini disebabkan kerusakan pada area Wernicke di bagian otak yang dominan bahasa.

Alih-alih menghilangkan kata-kata dan berbicara dalam kalimat pendek, seseorang yang didiagnosis dengan afasia Wernicke justru berbicara dengan kalimat panjang dan membingungkan. Dia banyak menambahkan kata-kata yang tidak perlu dan dibuat-buat. Orang dengan afasia Wernicke juga cenderung memiliki masalah dalam memahami apa yang dikatakan orang lain.

Tidak ada laporan tentang tipe Willis, yang berusia 67 tahun tahun ini. Namun afasia umumnya didiagnosis pada usia paruh baya atau lebih, meskipun dapat terjadi pada anak kecil. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 01 Apr 2022

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS