2023, Pemprov Jateng Akan Perbaiki 15.000 Rumah Tak Layak Huni

Sulistya - Senin, 26 Desember 2022 10:28 WIB
Salah satu rumah yang diperbaiki dengan dana APBD Pemprov Jateng. (dok/jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menargetkan bantuan perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) sebanyak 15.000 unit. Renovasi diharapkan tuntas pada semester pertama 2023.

Adapun pada tahun 2022 ini, Pemprov Jateng menuntaskan target 11.417 bantuan renovasi RTLH.

Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Arief Djatmiko, target pemprov memberikan bantuan renovasi RTLH pada 2022 mencapai seratus persen.

“Target (tahun 2022) 11.417 (unit), sudah tersalurkan semua ke masyarakat 100 persen,” kata Arief dalam keterangan persnya.

Dikatakan, jumlah bantuan RTLH terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

“Dimulai pada 2013-2014 dengan hanya 900 unit. Dalam perkembangannya empat tahun terakhir angkanya berkisar di 11 ribu unit,” katanya.

Sasaran bantuan renovasi RTLH adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Di samping upaya untuk menuntaskan rumahnya sebagai bagian dari pengurangan biaya pengeluaran masyarakat, juga sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi, mulai tahun 2020 digencarkan juga padat karya,” katanya.

Saat ini, besaran bantuan perbaikan RTLH lewat APBD Jateng Rp12 juta per rumah dengan rincian Rp10 juta untuk material, dan Rp2 juta untuk padat karya.

Naik Jadi Rp 20 Juta

Nilai untuk padat karya tersebut dibagi untuk enam orang yang bekerja selama tiga hari. Termasuk untuk konsumsi selama bekerja.

“Tahun kemarin (2021-2022) total yang ter-cover dalam padat karya itu lebih dari 33 ribu orang per tahun,” katanya.

Dari capaian tersebut, diharapkan tahun 2023 akan meningkat lebih banyak hingga 40 ribu orang.

“Upaya ini menjadi bagian dari komitmen pemprov, selain memperbaiki rumah juga meningkatkan kualitas penghasilannya,” ujarnya.

Bantuan RTLH secara tidak langsung telah mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Bisa dilihat penurunan angka kemiskinan cukup signifikan tahun kemarin,” kata Miko.

Pada 2023 mendatang, Pemprov Jateng akan menambah nilai bantuan RTLH, yakitu menjadi Rp18 juta untuk material, dan Rp2 juta untuk padat karya.

“Yang Rp2 juta tetap melekat sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Jadi tahun depan (total bantuan RTLH) Rp20 juta,” tuturnya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS