150 Pelaku UMKM Desa dan Pemuda Penggerak Eknomi Ikuti Bootcamp

SetyoNt - Rabu, 21 September 2022 16:19 WIB
Gubernur Jateng, Gajar Pranowo (kiri) saat membuka bootcamp diikuti 150 Pelaku UMKM Desa dan Pemuda Penggerak Eknomi di Kota Semarang. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 150 orang pelaku UMKM dan pemuda penggerak ekonomi mengikuti bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia yang digelar di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang.

Mereka terdiri dari atas 100 pelaku usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) dari desa dan 50 pemuda penggerak ekonomi terpilih mengikuti kegiatan bootcamp yang dibuka Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, Selasa 20 September 2022.

Ganjar mengatakan bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia menjadi cara untuk memberikan pelatihan dan mengedukasi kepada pelaku UMKM di Jawa Tengah agar dapat naik kelas.

Menurutnya pelatihan kepada pelaku UMKM terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Ruang-ruang yang menjadi meeting point untuk berbagi pengalaman dan belajar tentang digital marketing seperti Hetero Space juga telah disediakan. Tinggal kemauan dari pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

“Harus berlatih terus. Kita punya Hetero Space punya Dinas Koperasi UMKM, mereka itu mendampingi dengan gaya kekinian, bisa chatting melalui medsos datang ketemu kopi darat, bisa bareng-bareng, dan kita keliling-keliling. Kita punya di Semarang, di Solo, sekarang lagi dibangun di Banyumas, dan nanti kita siapkan di Pantura agar itu menjadi meeting point mereka,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman yang didapat dari pertemuan-pertemuan dengan pelaku UMKM. Masalah pertama yang dihadapi adalah product knowledge yakni terkait apakah produk mereka bagus atau tidak.

Masalah berikutnya adalah permodalan. Untuk hal ini Pemprov Jateng telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM.

Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah untuk menyelesaikan masalah ini. Termasuk menggandeng BAZNAS dan CSR perusahaan untuk memberikan pelatihan dan akses modal.

“Tak kalah pentingnya yakni harus ada yang mendampingi. Kalau kemudian yang nggak ngerti ya didampingi. Kenapa produk tak jangan-jangan ada yang kurang. Inilah pendampingan yang musti diberikan,” kata Ganjar.

Untuk pengembangan digital marketing bagi UMKM, Ganjar menggandeng anak-anak muda melalui Hetero Space. Anak-anak muda ini memiliki kreativitas dan dapat memberikan review produk dengan sangat bagus.

"Tadi juga ada masukan dari Lazada agar penjual atau pelaku UMKM memperhatikan betul produk yang dijual di marketplace. Jangan sampai pembeli atau konsumen kecewa ketika sudah menerima barang. Juga jangan sampai telat kirim. Inilah peran swata apalagi yang sudah memiliki pasar,” ujarnya,

Sementara, Direktur Eksekutif Lazada, Ferry Kusnowo, mengatakan perkembangan penjual yang masuk ke marketplace Lazada dalam setahun terakhir meningkatkan pesat.

Peningkatan terbesar justru terjadi saat pandemi Covid-19 di mana orang-orang banyak melakukan jual-beli secara online.

“Dari data kami permintaan konsumen dari Jateng sangat tinggi tetapi baru sekitar 15 persen seller dari Jawa Tengah yang mampu memenuhi kebutuhan itu. Sisanya sekitar 85 persen masih dipenuhi oleh seller dari luar Jawa Tengah," katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS