150 Kecamatan di Jateng Dijadikan Pilot Project Program Kecamatan Berdaya

SetyoNt - Selasa, 28 Oktober 2025 21:23 WIB
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi Jateng, Tri Harso Widhirahmanto (depan kanan) melaporkan peluncuran kecamatan berdaya kepada gubernur Jateng. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meluncurkan proyek percontohan (pilot project) Program Kecamatan Berdaya sebanyak 150 kecamatan di 35 kabupaten dan kota.

Pilot project 150 kecamatan berdaya tersebut akan diluncurkan secara serentak oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi pada 30 Oktober 2025 di Kabupaten Klaten.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispermasdesdukcapil) Provinsi Jateng, Tri Harso Widhirahmanto peluncuran rencananya akan dipusatkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

“Peluncuran untuk seluruh kecamatan berdaya dilakukan Gubernur Jateng, kemudian dilakukan di masing-masing kabupaten/kota,” katanya usai melaporkan progres kecamatan berdaya kepada Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, Selasa 28 Oktober 2025.

Menurut Tri Harso, penetapan 150 pilot project tersebut merupakan tindak lanjut dari penetapan petunjuk teknis dan surat keputusan (SK) tim pembina terkait program Kecamatan Berdaya beberapa waktu lalu.

Rapat koordinasi untuk menyusun rencana tindak lanjut tahun 2026-2030 juga sudah dilakukan. Koordinasi itu dilakukan bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat, yakni Bappeda, DP3AKB, Disporapar, Dinas Sosial, dan Dispermasdes.

Harso menjelaskan, ada setidaknya empat fokus bidang yang dilaksanakan di Kecamatan Berdaya antara lain Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA), Zilenial yang sudah bergerak melalui kartu zilenial, pelayanan kesejahteraan sosial disabilitas dan lansia, dan pengembangan sport center.

"Semua sudah dilakukan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing koordinator bidang. Seperti RPPA sudah dibentuk. Kemudian juga sudah mulai dilatih untuk paralegal apabila ada kekerasan maupun aduan masyarakat terkait tindak kekerasan terhadap perempuan," jelasnya.

Sementara, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, Kecamatan Berdaya dibentuk untuk memangkas rentang kendali antara provinsi ke desa yang cukup jauh.

Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Provinsi, program yang ada di Kecamatan Berdaya juga harus menyentuh langsung semua elemen masyarakat tanpa ada yang tertinggal.

"Program Kecamatan Berdaya itu sasarannya desa-desa di kecamatan itu, jadi harus disesuaikan dengan potensi wilayah,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS