Atasi Banjir Jalur Pantura Demak Dilakukan Penyodetan Sungai Sayung dengan Dana Rp6,4 Miliar

SetyoNt - Senin, 27 Oktober 2025 15:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meinjau pekerjaan penyodetan sungai Sayung Demak untuk atasi banjir. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Demak, Jatengaja.com - Guna mengatasi banjir yang kerap melanda jalan utama pantura di wilayah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, dilakukan peyodetan sungai Sayung.

Penyodetan Sungai Sayung sepanjang sekitar 168 meter dengan nilai anggaran mencapai Rp6,4 miliar yang bersumber dari APBN, dengan waktu pengerjaan 65 hari kerja.

Di sodetan tersebut juga akan dibangun rumah pompa sebanyak dua unit pompa dengan kapasitas masing-masing mampu menyedot air sebanyak 50 liter per detik.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan, penangan banjir di kecamatan Sayung tepatnya di depan Polytron Kabupaten Demak merupakan salah satu prioritas.

“Lokasi tersebut selalu menjadi titik rawan banjir dan mengganggu lalu lintas di jalur Pantura Semarang-Demak. Kita harus punya terobosan kreatif untuk menyiasati. Maka kita diskusi dengan kementerian Pekerjaan Umum untuk membuat sodetan,”katanya saat meninjau penyodetan sungai Sayung Demak, Senin (27/10/2025).

Sebagai informasi, genangan air di depan pabrik Polytron menutup jalur Pantura sepanjang kurang lebih 500 meter (KM 08+200 s.d. 08+700) di kedua jalur.

Hal itu disebabkan oleh elevasi di daerah tersebut rendah. Bahkan, drainase ke arah sungai Babon dan sungai Sayung tidak berkerja dengan baik, sipon di tempat itu juga tidak optimal mengalirkan air ke sungai Menyong. Tak ayal, acapkali muncul genangan di daerah tersebut.

Oleh karenanya, diperlukan sodetan untuk membuang air di sisi selatan jalur pantura. Sodetan Sungai Sayung ini akan memiliki panjang sekitar 168 meter.

Untuk mengatasi banjir di daerah tersebut, juga dilakukan nornamalisasi sungai Sayung, Kali Babon, dan Sringin oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Luthfi menambahkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memastikan seluruh pelayanan publik tidak terganggu, serta bantuan kepada korban banjir juga tepat sasaran.

"Mobilitas masyarakat, anak sekolah, dan sebagainya tidak boleh terganggu dengan adanya cuaca seperti ini. Ini yang harus kita rapatkan. Sehingga seluruh OPD, baik dinas provinsi dan kabupaten, serta kementerian bergerak bersama sebagai perwujudan hadirnya negara di tengah masyarakat," tegasny. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS