Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Anoda Baterai Litium Asal China di KEK Kendal
Kendal, Jatengaja.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik anoda PT Indonesia BTR New Energi Materials di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Perusahaan asal China itu akan menginvestasikan dananya senilai Rp3,2 triliun di KEK Kendal. Hingga triwulan II tahun 2024, yang sudah terealisasi mencapai senilai Rp 608,5 miliar.
Kapasitas produksi anoda PT Indonesia BTR New Energi Materials per tahun bisa mencapai 80 ribu ton, dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 1.800 orang pada saat beroperasi.
- 11 PTKN Segera Transformasi, Berubah Jadi Institut Agama Islam dan Sekolah Tinggi Agama
- PT Trust Aero Nusantara International Akan Lakukan Uji Coba Penerbangan ke Karimunjawa Akhir Agustus 2024
- Pebulatangkis Gregoria Mariska Sumbang Perunggu untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024
- Santri Ponpes di Magelang Jadi Korban Kekerasan Seksual Pengasuhnya AL
- BBPOM Semarang Sebut 131 Sekolah Di Jateng Kantongi Sertifikat Jajanan Aman Anak Sekolah
Presiden Jokowi memuji kecepatan pembangunan pabrik tersebut, yang hanya memakan waktu 10 bulan sejak penandatanganan di Beijing. Pabrik ini juga diharapkan mampu memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahun pada tahap berikutnya, yang setara dengan 1,5 juta mobil listrik.
“Kalau ditambah dengan 80 ribu ton produksi di industri ini, berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya, sebuah jumlah yang sangat besar, sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar baik EV (electric vehicle) baterai maupun kendaraan listriknya,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik anoda PT Indonesia BTR New Energi Materials di KEK Kendal, Rabu (7/8/2024).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menandaskan pemerintah berkomitmen membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti nikel, kobalt, dan mangan.
“Upaya ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar baterai litium dan kendaraan listrik global,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato dalam kesempatran sama mengemukakan, keberadaan KEK Kendal memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi setempat sebesar 42%. Income per kapita Kendal sudah mencapai Rp52 juta per tahun.
“Lahan 1.000 hektare sudah hampir habis. Sehingga akan ekspansi ke berikutnya 1.200 hektare. Tentu tinggal nanti fasilitas pelabuhannya, agar logistiknya bisa berjalan. Bersama dengan KEK Kendal, Pantura ini memang menjadi penggerak ekonomi di Pulau Jawa,” tuturnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah teng, Nana Sudjana mengatakan, banyaknya investor yang masuk ke Jawa Tengah (Jateng) menjadikan lapangan pekerjaan di provinsi ini lebih terbuka.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan kawasan industri. Harapannya meningkatkan daya saing industri, menarik investasi, membuka banyak lapangan kerja, dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah maupun nasional,” katanya. (-)