Kunjungi Undip, Google Indonesia Jalin Kerja Sama Dukung Transformasi Digital di Perguruan Tinggi
Semarang, Jatengaja.com - Google Indonesia menjalin kerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dalam rangka mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan tinggi.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung upaya Undip Semarang dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan mengatasi problem disinformasi di ruang publik digital.
Wakil Rektor IV bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D, menyatakan menalain kerja sama dengan Google karena mempunyai misi yang sama.
- Dukung Penurunan Harga Tiket Libur Nataru, Pertamina Patra Niaga Beri Harga Khusus Avtur di 19 Bandara
- Kenaikan Harga Bawang Merah Picu Jateng Alami Inflasi Bulan November Sebesar 0,26 Persen
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, BRI Salurkan Kredit Besar untuk Sektor Pertanian
- PT Pertamina Patra Niaga Prediksikan Libur Nataru Konsumsi BBM Gasoline di Jateng dan DIY Naik 7,4 Persen
- Persempit Gerak Judi Online, Kemenkomdigi Akan Blokir Transfer Pulsa Terindikasi Judol
“Saya percaya Google mempunyai misi untuk mencerdaskan kehidupan publik, sama dengan Undip. Kami optimis kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengembangan SDM unggul dan relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya di Semarang, Kamis (5/12/2024).
Sementara, Field Sales Representative, Google Indonesia Sugiyanto Yoannatan memperkenalkan Gemini dan Cloud Computing sebagai teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi terutama di bidang pendidikan.
“Google Cloud dirancang khusus untuk mendukung institusi pendidikan tinggi melalui program pelatihan, sertifikasi, dan akses ke sumber daya digital lain yang dapat memfasilitasi penelitian dosen dan mahasiswa,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Google juga memperkenalkan Gemini, teknologi kecerdasan buatan (AI) multimodal terbaru dari Google yang dapat memproses teks, gambar, video, audio, dan kode.
“Gemini, dapat digunakan secara gratis maupun berbayar, terintegrasi dengan Gmail dan mampu menjalankan perintah pengguna baik secara tertulis maupun suara,” kata Sugiyanto.
Dengan dukungan lebih dari 40 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Gemini menjadi teknologi inklusif untuk pengguna dari berbagai komunitas di dunia.
Customer Solution Consultant Google Indonesia, Fatimah Wulandini, menambahkan Gemini berbeda dengan aplikasi sejenis karena tidak melayani instruksi yang berkaitan dengan tindakan yang mengarah pada kejahatan, seperti bunuh diri, merakit bom, atau isu-isu sensitif.
Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Undip, Wijayanto, melihat demonstrasi bagaimana AI milik google digunakan untuk mendukung riset tentang digital demokrasi yang menjadi area expertise Wijayanto, PhD.
Ia mengatakan, UNDIP berencana mendirikan satu pusat studi yang disebut Unit Center for Big Data and Artificial Intelligence.
Pasalnya ranah digital ada banyak problem disinformasi seperti ujaran kebencian, gendered disinformation yang tidak hanya bisa memundurkan demokrasi namun juga memicu kekerasan.
“Undip punya visi untuk turut berkontribusi memecahkan berbagai masalah itu. Kerjasama dengan digital platform seperti google bisa menjadi salah satu langkah penting,” katanya.
Sementara itu, Direktur Direktorat Jejaring Media, Komunitas, dan Komunikasi Publik, Dr. Nurul Hasfi menyebutkan kerja sama ini juga mendukung upaya direktorat untuk membangun jaringan media khususnya dengan platform digital.
“Selain bisa mendukung kegiatan akademik dan non-akademik, diharapkan kerja sama dengan Google Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mendukung tugas dan fungsi Direktorat dalam membangun reputasi UNDIP,” ujarnya. (-)