Harga Bawang Merah dan Daging Ayam Ras Turun, Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen di Bulan Agustus

SetyoNt - Senin, 02 September 2024 23:23 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Endang Tri Wahyuningsih (kiri) menyebutkan Jateng mengalmi deflasi pada Agustus 2024. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Badan Pusat Statistik mencatat, pada Agustus 2024 Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami deflasi secara month to month sebesar 0,07 persen akibat turunnya harga bawang merah dan daging ayam ras.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Endang Tri Wahyuningsih deflasi bulan Agustus merupakan yang kelima pada 2024. Pertama pada Januari 2024 kemudian berturut-turut lada Mei, Juni, Juli, dan Agustus.

“Penyumbang utama deflasi month to month Agustus 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu juga kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” katanya di kantor BPS Jateng di Semarang, Senin 2 September 2024.

Penyumbang terbesar deflasi, imbuh Endang terjadi di kelompok makanan dan minuman disebabkan penurunan harga bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, daun bawang, dan bawang putih.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam kesempatan sama, meminta semua stakeholder terkait untuk terus melakukan pemantauan kondisi inflasi maupun deflasi di wilayahnya, agar tetap terkendali atau berada pada range yang telah ditetapkan.

Meskipun secara month to month terjadi deflasi, lanjut Sekda, namun secara year to year mengalami inflasi, yakni sebesar 1,77 persen. Angka tersebut dinilai masih dalam range yang ditentukan.

“Pengendalian inflasi harus ada perhatian ekstra, termasuk di sektor pertanian agar tidak terjadi gejolak di masyarakat,” ujarnya.

Sumarno berharap produktivitas padi di Jateng mengalami peningkatan pada masa panen yang akan datang. Terlebih Jateng telah mendapatkan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian selama 2019-2024 mencapai 7.770 unit.

"Bantuan pompa ini harus kita optimalkan agar benar-benar bisa menambah luasan tanam dan meningkatkan produk pertanian," katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS