Firman Setiyadi Ubah Gulma Enceng Gondok Danau Rawa Pening Jadi Karya Bernilai Ekonomi

SetyoNt - Kamis, 19 September 2024 06:11 WIB
Firman Setiyadi Ubah Gulma Enceng Gondok Danau Rawa Pening Jadi Karya Bernilai Ekonomi (Jatengaja.com/Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Di tangan pemuda kreatif warga Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Firman Setiyaji gulma tanaman enceng gondok yang mengotori Danau Rawa Pening diubah menjadi karya bernilai ekonomi.

Lelaki berusia 33 tahun ini, pada 2019 mendirikan usaha kerakyatan berbasis masyarakat yang diberi nama Bengok Craft yang menjadi wadah pengolahan gulma eceng gondok di Danau Rawa Pening menjadi aneka kerajinan.

“Pendirian Bengok Craft dilatarbelakangi tiga hal, yakni pertama meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, kedua menjadi pengembangan sosial melalui pemberdayaan masyarakat, ketiga terkait perlindungan lingkungan untuk melestarikan Danau Rawa Pening dengan meminimalisasi pertumbuhan eceng gondok,” katanya batu baru ini.

Setelah 5 tahun berjalan, lanjut Firman, Bengok Craft mengalami naik turun dan telah melewati berbagai fase dalam pengembagan usahanya.

Tahun pertama Bengok Craft fokus pada peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan penjaringan untuk keikutsertaan pengrajin dengan melakukan sosialisasi dan mengajak warga sekitar untuk turut berkontribusi.

“Kini setidaknya sudah mempekerjakan 20 pegawai yang berasal di sekitar danau Rawa Pening, mayoritas merupakan lansia dan ibu-ibu,” ujarnya.

Firman bercerita tentang proses pembuatan kreasi kerajinan berbahan eceng gondok. Ada berbagai teknik, di antaranya teknik anyaman dengan model kubu dan palet, serta teknik kepang.

Berbagai teknik itu dikombinasikan menjadi berbagai produk Bengok Craft yang bernilai ekonomi, seperti tas, sandal, gelang, keset, keranjang, topi, dan sebagainya.

Untuk semakin memperkuat usahanya, Firman mendaftarkan diri menjadi peserta pelatihan Pertamina Usaha Mikro Kecil (UMK) Academy tahun 2024 dan berhasil terpilih menjadi salah satu peserta dari klaster Regional Jawa Bagian Tengah.

“Saya mengikuti delapan kali pelatihan online class dari Pertamina UMK Academy Regional Jawa Bagian Tengah dan mendapat banyak sekali manfaat. Mulai dari bagaimana mengembangkan usaha, memasarkan produk, bagaimana produk kita inovatif dan diterima di pasaran,” jelas Firman.

Ia menambahkan meskipun dilaksanakan secara online, tapi semua dijelaskan secara detail dan interaktif. Kalau ada keluhan di usahanya, bisa konsultasi langsung di kelas tersebut.

Sementara, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyatakan Pertamina UMK Academy merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), utamanya kepada pelaku UMK dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi, secara khusus bagi pelaku usaha tersebut maupun secara umum untuk perekonomian nasional.

”Kalau sebelumnya Pertamina UMK Academy diberikan kepada pelaku UMK yang dibina melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PPUMK), kini keikutsertaannya dibuka untuk umum dengan proses pendaftaran dan seleksi,” ujarnya.

Tercatat lebih dari 8.000 pendaftar di seluruh Indonesia dan terseleksi 5.500 yang berhasil terpilih untuk mengikuti Pertamina UMK Academy.

Pada tahapan awal, peserta dibagi berdasarkan skala Regional yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Regional Jawa Bagian Tengah.

”PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menjadi salah satu pengelola pelaksanaan UMK Academy di skala Regional Jawa Bagian Tengah yang meliputi wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Temanggung,” terangnya.

Pelaksanaan UMK Academy di skala Regional telah berlansung pada Juni hingga Agustus dan telah memasuki skala nasional di bulan September.

”Dari 133 peserta di Regional Jawa Bagian Tengah, setidaknya 45 peserta berhasil lolos ke skala nasional berkat keaktifan dan keunggulan usaha yang dijalankan, termasuk salah satunya Bengok Craft. Peserta yang lolos ke skala nasional akan bergabung dengan peserta-peserta terpilih dari Regional lainnya untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan lanjutan yang lebih intensif,” ujar Brasto. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS