Cuaca Ekstrem, Nelayan di Jateng Diimbau Tak Melaut Cari Ikan
Semarang, Jatengaaja.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah mengimbau kepada para nelayan di pantai utara dan pantai selatan untuk tidak pergi melaut mencari ikan karena cuaca ekstrem.
Kepala DKP Jawa Tengah (Jateng) Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, telah menerbitkan surat imbauan melalui Himpunan Nelayan Seluruh Indonesaia (HNSI) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Tengah.
Isinya, meminta agar para nelayan menunda keberangkatan kapal ke laut mencari ikan mengingat cuaca ekstrem dan tinggi gelombang yang berkisar 1,25-2,5 meter hingga 2,5-4 meter.
- Badai PHK Belum Berakhir, Amazon Akan Rumahkan 18.000 Pekerja
- PaDi UMKM Hubungkan 97 BUMN dengan 5.000 Buyer Group
- Konsumsi Data melalui IndiHome Tembus 60 Juta Gigabyte
- Logistik untuk Warga Karimunjawa dengan KRI Makassar Diberangkatkan
- Kades Se-Kabupaten Semarang Tandatangani Pakta Integritas Tak Korupsi APBDes 2023
“Kepada semua kepala Pelabuhan Perikanan dan Syahbandar Perikanan diminta untuk memantau aktivitas kapal penangkap ikan di pelabuhan, dan bila kondisi cuaca tidak memungkinkan maka penerbitan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) ditunda, sampai kondisi cuaca normal kembali dan memungkinkan kapal untuk berangkat,” kata Fendiawan dilansir dari jatengprov.go.id, Kamis (5/1).
Menurut Fendi panggilan kepala DKP Jateng, mengatakan, sekitar 90% kapal nelayan di Cilacap tidak melaut. Adapun yang kini belum melabuh di kampung asal, memilih berlabuh di Pantai Pacitan dan Sendang Biru Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan, kapal nelayan dari pantai utara (Pantura) sebanyak 70%, bersandar di kolam pelabuhan dan berlindung di pulau terdekat, antara lain di Legon Bajak Karimunjawa sambil menunggu cuaca membaik.
“Kami terus memantau informasi cuaca dari BMKG, yang kemudian diteruskan kepada pemilik kapal dan nelayan,” ujarnya.
Akibat cuaca buruk, lanjut kepala DKP Jateng, jumlah tangkapan nelayan menurun. Pada November 2021 sebanyak 35.031 ton sedangkan pada November 2022 turun menjadi sebanyak 12.397 ton atau turun 64,61%.
Sedangkan, produksi penangkapan ikan pada Desember masih dalam penghitungan, di masing-masing pelabuhan.
“Adanya cuaca ekstrem berdampak pada berkurangnya ikan hasil tangkapan nelayan dan aktivitas pelelangan ikan di TPI. Kemarin kami bantu 146 paket sembako, untuk keluarga nelayan di Kelurahan Tambaklorok Semarang,” ujar Fendi. (-)