PaDi UMKM Hubungkan 97 BUMN dengan 5.000 Buyer Group

Sulistya - Kamis, 05 Januari 2023 16:50 WIB
Logo platform digital PaDi UMKM.

Jakarta, Jatengaja.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu fondasi perekonomian nasional. Namun, sejak pandemi Covid-19, langkah UMKM untuk mempertahankan maupun mengembangkan usahanya menjadi semakin sulit sehingga menyebabkan perekonomian nasional juga turut melemah.

PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) kemudian mengembangkan platform digital PaDi UMKM sebagai marketplace utama yang menghubungkan UMKM dengan calon konsumen terutama perusahaan BUMN untuk dapat menjalin kerja sama dan bertransaksi.

Dua tahun beroperasi, PaDi UMKM berhasil menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pasar baru yang lebih luas. Selain itu, BUMN dan pengguna yang memanfaatkan platform PaDi UMKM juga terbantu dalam memenuhi kebutuhan pengadaan barang.

Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid menuturkan, semangat yang dibawa PaDi UMKM adalah membuat para pelaku UMKM mendapatkan kemudahan akses ke pasar pengadaan, baik pembelian langsung melalui fitur marketplace maupun pembelian secara tender melalui fitur e-procurement.

“PaDi UMKM memudahkan aktivitas perbelanjaan kebutuhan kantor ke lebih dari puluhan ribu seller UMKM yang telah terverifikasi dan tersentralisasi di vendor management system, serta termonitor oleh Kementerian BUMN melalui layanan control tower,” tutur Fajrin.

Buyer Terdaftar

Fajrin memaparkan, saat ini PaDi UMKM telah berhasil menghubungkan lebih dari 97 BUMN dengan lebih dari 5.000 buyer group yang sudah terdaftar. PaDi UMKM juga berhasil menciptakan pasar BUMN yang inklusif, karena lebih dari 30% BUMN yang bertransaksi di PaDi UMKM bukan vendor langganan BUMN.

“Artinya, PaDi UMKM membuka lebar kesempatan yang sama bagi semua UMKM yang telah terdaftar di marketplace ini,” kata Fajrin.

PT Pegadaian sebagai salah satu BUMN pengguna platform PaDi UMKM memiliki kebutuhan rutin pengadaan barang untuk agen di bawah naungan perusahaan.

Assistant Manager Divisi Jaringan & Operasional Pegadaian, Nanda Dicky Wijaya mengatakan, sebelumnya, pengadaan barang yang dilakukan Pegadaian mengandalkan berbagai vendor sehingga standar kualitas berbeda-beda dan proses rekapitulasi data cenderung tidak teratur.

Saat ini, PaDi UMKM telah membantu seluruh proses pengadaan yang dilakukan Pegadaian. Dengan berbasis digital, alur pengadaan barang dan jasa oleh Pegadaian menjadi 90% lebih efisien. Biaya proses pengadaan juga menurun, kini proses meeting pra pegadaan sudah tidak diperlukan lagi sehingga mengefisiensikan pengeluaran hingga 90%.

“Kehadiran PaDi UMKM sangat membantu Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan yang ada di perusahaan. Bahkan tak hanya barang, jasa yang ditawarkan UMKM melalui platform PaDi UMKM juga kerap dimanfaatkan Pegadaian untuk menunjang kebutuhan bagi agen-agennya. Pendataan dan dokumen di PaDi UMKM tersedia secara online sehingga memudahkan kami dalam rekapitulasi. Alur pengadaan barang di Pegadaian saat ini sudah menjadi paperless, semua kebutuhan kami juga terpenuhi dengan baik,” ujar Nanda. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS