Semarang, Jatengaja.com - Nilai ekspor Jawa Tengah (Jateng) pada November 2022 mencapai US$905,88 juta atau naik 3,93% dibanding ekspor pada bulan sebelumnya Oktober.

Namun, nilai ekspor Jateng bulan November itu jika dibandingkan dengan ekspor pada November 2021 mengalami penurunan sebesar 16,49 persen.

Dilansir dari Badan Pusat Stastik (BPS) Jateng, peningkatan ekspor pada November 2022 dibanding eksporpada Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya ekspor non migas.

• Kemenag Buka Pendaftaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji 2023, Ini Syaratnya
• Menkeu Sebut Selama 2022 Telah Tindak Barang Selundupan Senilai Rp22,4 Triliun
• Wagub Jateng Imbau Masyarakat Tetap Waspada, Curah Hujan Masih Tinggi
• Pemprov Jateng Beri Bantuan Hukum Gratis Kepada Warga Miksin dan Kelompok Rentan
• Menker Jawab Kritikan Terhadap Penerbitan Perppu Cipta Kerja

Ekspor non minyak dan gas (migas) mengalami peningkatan sebesar 8,88% dari US$815,36 juta (Oktober) menjadi US$ 887,80 juta(November).

Peningkatan nilai ekspor non migas pada November 2022 utama terjadi pada komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) yang naik US$37,26 juta atau 21,72%.

Sedangkan ekspor migas mengalami penurunan yaitu sebesar 67,86%, dari US$56,26 juta (Oktober) menjadi US$18,08 juta (November)

Sedangkan tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada November 2022 yakni Amerika Serikat dengan nilai US$343,95 juta, disusul Jepang dengan nilai US$75,48 juta, dan Tiongkok senilai US$ 61,61 juta

Kontribusi tiga negara tersebut menyumbang sebesar 56,07% dari total ekspor Jateng selama Januari-November 2022.

Untuk neraca perdagangan Jateng pada November 2022 secara keseluruhan mengalami defisit senilai US$197,00 juta.

Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$515,70 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$318,70 juta. (-)