Rabu, 07 September 2022 08:19 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Jakarta, Jatengaja.com - Dua ruas jalan tol Trans Jawa, yaitu ruas Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, resmi dijual oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
PT Waskita Karya resmi menjual dua ruas tol Trans Jawa kepada Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak usahanya yakni PT Rafflesia Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia, yang ditandai dengan penandatanganan antara INA dan PT Waskita Toll Road (WTR).
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, transasksi ini merupakan bagian dari upaya penyehatan keuangan perseroan. Dan tentunya transaksi ini dapat membantu perseroan untuk segera pulih menjadi perusahaan yang sehat.
"Kami berharap ini akan berlanjut karena perseroan masih memiliki ruas yang perlu diselesaikan," kata Destiawan dalam sambutannya di acara Penyelesaian Transaksi Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, Selasa, 6 September 2022.
Destiawan, seperti dikutip dari www.trenasia.com, media berjejaring Jatengaja.com melanjutkan, dua ruas tol ini merupakan tulang punggung bagi ruas tol Trans Jawa. Sehingga pendapatan Waskita bisa terbantu dari ruas tol ini. Namun kondisi perusahaan saat ini mengharuskan perseroan untuk melepaskan ruas tol tersebut.
Penandatangan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari pendantanganan konfirmasi dimulainya transaksi antara kedua belah pihak yang telah disaksikan langsung Presiden Joko Widodo pada April 2022.
Melalui kerja sama ini, perseroan berharap dapat memperkuat struktur modal kerja Waskita Karya. Sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya lebih kuat dan berkesinambungan.
Dana Pensiuan Belanda
Tambahan informasi, INA menampung investasi dari investor asing termasuk ADYA yaitu sovereign wealth fund dari UAE, APG yang merupakan dana pensiun dari Belanda yang ada di kita, serta CDPQ dana pensiun dari Provinsi Quebec, Kanada.
Dikabarkan, portofolio ketiga investor tersebut di jalan tol setara 4 kali lipat dari jumlah jalan tol di Indonesia, atau sekitar 10.000 kilometer.
Transaksi ini juga didukung oleh mitra perbankan dan institusi finansial yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai koordinator, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.
Struktur pembiayaan yang diberikan merupakan yang pertama dalam pembiayaan jalan tol di Indonesia, di mana tidak ada recourse kepada sponsor dan kreditor mengandalkan kelayakan proyek terkait secara independen. (-)
Bagikan