cilacap
Selasa, 16 Agustus 2022 17:04 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja.com - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) pada semester I Tahun 2022 mencatatkan pendapatan senilai Rp5,5 triliun atau naik 10,25% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sedangkan untuk volume penjualan semen dan terak SBI tercatat naik tipis sebesar 1,36% menjadi 6,3 juta ton.
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan krisis energi berkepanjangan sejak tahun 2021, masih terus membayangi kinerja industri semen.
Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan DMO, namun dampak kenaikan harga batu bara sejak tahun 2021 masih membebani industri semen untuk tetap mempertahankan kinerja yang positif.
Hingga semester pertama tahun 2022, konsumsi industri semen nasional pun mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan estimasi di awal tahun.
“Meskipun demikian, SBI mampu mempertahankan profitabilitas yang tercermin dalam kinerja perusahaan semester pertama 2022,” katanya dalam rilis akhir pekan lalu.
Hingga akhir Juni 2022, volume penjualan semen dan terak Solusi Bangun Indonesia tercatat naik tipis 1,36% menjadi 6,3 juta ton, dan pendapatan menjadi sebesar Rp5,5 triliun atau naik 10,25% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kenaikan pada beban pokok pendapatan sebesar 17,49% sejalan dengan volume penjualan. Tingginya faktor biaya energi pada produksi dan BBM untuk transportasi, membebani kinerja hingga laba kotor tercatat turun -11,19% menjadi Rp1,1 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun.
“Sinergi dengan SIG, penurunan beban bunga dan inisiatif-inisiatif yang dilakukan Perusahaan, membantu mempertahankan kinerja positif secara keseluruhan melalui capaian laba bersih sebesar Rp261 miliar,” ujar Lilik.
Proyeksi Bisnis Semester II/2022
Untuk proyeksi semester II 2002, Lilik menambahkan Solusi Bangun Indonesia akan terus menerapkan upaya sinergi dan program-program efisiensi serta menjaga arus kas sebagai prioritas, di tengah tantangan berat yang akan terus berlanjut.
“Kami terus mendorong inisiatif-inisiatif untuk mencapai operational excellence, melalui inovasi-inovasi pada setiap proses bisnis agar tetap kompetitif. Kenaikan harga-harga, termasuk harga produk harus dibarengi dengan nilai tambah yang bisa kita berikan, baik melalui produk dan layanan lebih baik atau kecepatan layanan dan kemudahan berbisnis,” ujarnya.
Hasil penerapan operational excellence ini berbuah Sertifikat Industri Hijau dari BBTPPI Kementerian Perindustrian.
SBI meraih Sertifikat Industri Hijau setelah melalui proses verifikasi yang mencakup aspek persyaratan teknis yang meliputi pengelolaan dan efisiensi sumber bahan baku, efisiensi energi, efisiensi air, proses produksi, spesifikasi produk, pengelolaan limbah, serta upaya penurunan gas rumah kaca.
Melalui pencapaian sertifikat ini, maka produk semen yang diproduksi pabrik SBI telah diakui sebagai semen ramah lingkungan. (-)
Bagikan
cilacap
7 bulan yang lalu
Ramadan
8 bulan yang lalu
Semen
8 bulan yang lalu