Ribuan Petani Perhutanan Sosial Batang Gelar Syukuran Bersama Presiden

Rabu, 08 Juni 2022 18:05 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

8 juni jokowi ke batang.jpeg
Presiden Joko Widodo mengikuti syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial Lapangan Cepoko, Tumbrep, Bandar, Kabupaten Batang, Rabu (8/6/2022). (dok/Humas Pemprov Jateng)

Batang, Jatengaja.com – Ribuan petani dari berbagai daerah menyemarakkan acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial Lapangan Cepoko, Tumbrep, Bandar, Kabupaten Batang, bersama Presiden Joko Widodo, Rabu (8/6/2022).

Tingginya animo petani untuk mengikuti syukuran serta bertemu Presiden Joko Widodo, sudah terlihat sejak sejak pagi. Mereka rela berjalan kaki cukup jauh dari tempat parkir ke lokasi acara. Akibat banyaknya yang hadir, membuat tidak semua petani dapat masuk ke area tenda utama.

Presiden Joko Widodo mengatakan, lahan terlantar harus benar-benar dimanfaatkan dengan benar. Ia tidak ingin ada lagi banyak lahan terlantar. Semua harus bisa menjadi lahan produktif. 

Menurutnya, lahan perhutanan sosial memiliki peranan penting dalam rangka membuka usaha bagi para petani dan rakyat. Ia juga meminta agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendampingi, baik terkait manajemen maupun sarana dan prasarana.

"Saya minta agar para petani perhutanan sosial ini juga diperhatikan sarana dan prasarananya. Saya minta juga agar ada percepatan dalam rangka redistribusi lahan maupun juga SK-nya. Nggih setuju nggih? Mohon didengarkan beliau-beliau ini," katanya.

Jokowi mengajak para petani dan masyarakat untuk mengambil peluang dan memanfaatkan lahan yang mereka kelola dengan menanam tanaman pangan pokok seperti padi, jagung, porang, hingga sorgum.

"Saya mengajak kita semuanya untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan bahan pangan pokok. Saudara-Saudara bisa ditanami, silakan tanami padi. Mau ditanami apa lagi yang pangan? Jagung? Sorgum? Silakan," katanya.

Adapun Ganjar Pranowo mengatakan, manfaat dari perhutanan sosial atau hutan rakyat mulai dirasakan warga. Para petani yang mengolah lahan perhutanan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi dari hasil bumi yang melimpah.

"Petaninya luar biasa. Tadi pamer hasil tanamannya yang sudah mengelola hutan rakyat ya," kata gubernur. (-)